MENGENAL GRAND DESIGN TUHAN

THE GRAND DESIGN OF GOD

GRAND DESIGN TUHAN: Arti RENCANA TUHAN Sejak Awal Penciptaan Manusia

Manusia sejak Awal diciptakan Mulia

Manusia sejak semula diciptakan dengan kemuliaan. Karena manusia diciptakan segambar dan serupa dengan ELOHIM.

Kejadian 1:26 IMB “Lalu Elohim berfirman, “Biarlah Kita menjadikan manusia dalam citra dan rupa Kita, ……”

dan ayat 27 “Maka Elohim menciptakan manusia dalam citra-Nya, dalam citra Elohim mereka telah diciptakan laki-laki dan perempuan.

Pada ayat 27, jika dicek di bahasa aslinya, menggunakan kata tselem https://biblehub.com/hebrew/betzelem_6754.htm , yang mana akan dijelaskan di sub judul berikutnya

Catatan: Yang perlu digaris bawahi adalah Adam tidak sama dengan ELOHIM karena Adam memiliki badan yang terbuat dari darah dan daging, sedangkan Alkitab mengatakan bahwa “ELOHIM itu Roh” (Yohanes 4:24 IMB) dan tidak memiliki badan seperti manusia. Meskipun begitu, tubuh Adam mencerminkan kehidupan yang ELOHIM berikan karena diciptakan dengan sempurna dan tidak rentan terhadap kematian.

ELOHIM menciptakan Manusia dari debu dan tanah , meskipun begitu Manusia telah diciptakan mulia dan untuk kemuliaan ELOHIM sendiri. Berikut ayat-ayat yang menunjukkan bahwa manusia mulia:

  • Yesaya 43:7 (TB) semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan yang juga Kujadikan!] . Bahkan dikatakan bahwa pengantin anak domba yaitu manusia sendiri itu mengenakan pakaian kemuliaan.
  • Roma 8:29 (TB) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari “semula”, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
  • Mazmur 8:2 (TB) Ya TUHAN, Tuhan kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! Keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan.
  • Mazmur 8:5 (TB) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Tuhan, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
  • Hosea 4:7 (TB) Makin bertambah banyak mereka, makin berdosa mereka kepada-Ku, kemuliaan mereka akan Kutukar dengan kehinaan.
  • 1 Korintus 11:7 (TB) Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Tuhan. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
  • 2 Korintus 4:7 (TB) Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Tuhan, bukan dari diri kami.
  • 1 Petrus 1:24 (TB) Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur,
  • Wahyu 19:8 (TB) Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!”.

Catatan: Menurut ayat di Wahyu 19:8 ini diperkirakan bahwa Manusia Adam dulu sebenarnya tidak telanjang, namun ketelanjangannya tertutup oleh kemuliaan. Maka, dalam Wahyu 19:8 itu dikatakan ketika perjamuan kawin Anak Domba, manusia-manusia yang turut dalam perjamuan tersebut mengenakan pakaian kemulian berupa kain lenan halus yang berkilau-kilau-an dan yang putih bersih layaknya Adam sebelum jatuh dalam dosa. Bahkan, menurut tafsir Yahudi di Kejadian 1:6 , pada The Legend of Jews , diceritakan malaikat itu sempat salah sembah. Sayangnya saat Adam berbuat dosa, Adam tercabut atau terlepas dari ELOHIM karena dia ingin menjadi seperti ELOHIM , seperti carang terlepas dari pokok. Ketika Adam berbuat dosa, artinya buka celah = artinya Adam telanjang di hadapan iblis.

 

Manusia sebagai Tselem TUHAN atau ELOHIM

Di era Timur Dekat kuno, patung raja bukan hanya sekedar karya seni, tetapi memiliki makna religius dan politis yang mendalam. Patung-patung ini seperti patung raja, yang dikenal sebagai tselem istilahnya, merupakan alat penting bagi raja untuk memperkuat kekuasaan, menandakan wilayah kekuasaan, lambang kehadiran raja, simbol otoritas dan menyebarkan ideologi kerajaan.

  • Simbol Kekuasaan: Patung raja merupakan representasi fisik dari raja dan otoritasnya. Kemegahan dan keagungan patung tersebut mencerminkan kekuatan dan kekuasaan raja atas rakyatnya. Hal ini terlihat jelas dari patung-patung raja yang digambarkan dengan pose heroik, duduk di atas singgasana, atau dikelilingi oleh simbol-simbol kekuasaan lainnya.
  • Penanda Kehadiran: Didirikannya patung di suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut berada di bawah kekuasaan raja. Patung ini berfungsi sebagai pengingat konstan bagi rakyat tentang siapa yang berkuasa dan di mana batas-batas kerajaannya. Contohnya, Raja Asyur Tiglath-pileser III mendirikan patung-patung dirinya di berbagai wilayah yang dia taklukkan sebagai tanda bahwa wilayah tersebut telah menjadi bagian dari kerajaannya.
  • Alat Propaganda: Patung raja sering kali digambarkan dalam pose heroik atau ilahi, sehingga meningkatkan citra raja dan memperkuat legitimasinya. Patung ini juga dapat digunakan untuk mempromosikan ideologi atau nilai-nilai tertentu yang ingin ditekankan oleh raja. Contohnya, Raja Mesir Akhenaten mempromosikan kultus dewa matahari Aten melalui patung-patung dirinya dan Aten yang didirikan di berbagai wilayah Mesir.
  • Objek Pemujaan: Dalam beberapa kasus, patung raja dipuja sebagai dewa atau perwujudan dewa. Hal ini memperkuat status raja sebagai pemimpin spiritual dan mempererat hubungannya dengan rakyat. Contohnya, Raja Mesir Amenhotep III dipuja sebagai dewa Amun-Ra setelah kematiannya dan patung-patungnya disembah di kuil-kuil.

Contohnya: dalam kisah Raja Nebukadnezar dan Daniel. Kisah Raja Nebukadnezar dan Daniel dalam kitab Daniel merupakan contoh yang terkenal tentang penggunaan patung raja sebagai simbol kekuasaan dan otoritas. Nebukadnezar memerintahkan pembuatan patung emas raksasa untuk dirinya sendiri dan memerintahkan semua orang untuk menyembahnya. Daniel, yang tetap setia kepada Tuhannya, menolak untuk menyembah patung tersebut dan dihukum dengan dilemparkan ke dalam gua singa. Kemudian contohnya Raja Asyur Tiglath-pileser III. Contoh lain Raja Asyur Tiglath-pileser III mendirikan patung-patung dirinya di berbagai wilayah yang dia taklukkan sebagai tanda bahwa wilayah tersebut telah menjadi bagian dari kerajaannya. Hal ini menunjukkan bagaimana patung raja dapat digunakan untuk memperluas wilayah kekuasaan dan memperkuat kontrol raja atas rakyatnya.

Grand Design TUHAN Kepada Tselem-Nya

Rancangan atau Grand Design TUHAN pada Manusia sebagai Tselem-Nya BEGITU INDAH. Manusia sejak awal diciptakan dengan Grand Design. GRAND DESIGN TUHAN kepada manusia yaitu menjadi Partner Kerja TUHAN / ELOHIM di bumi. Itulah mengapa TUHAN menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya yaitu segambar dan serupa dengan gambaran Anak-Nya (Imago Christi):

Roma 8:29 (TB)Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 

Ayat di atas juga berkaitan dengan:

Kolose 1:15 (TB)Ia adalah gambar ELOHIM yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan,
Kolose 1:16 (TB) – karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia.

Catatan: Imago Christi, yang dikenal sebagai “gambar Kristus”, perlu diperhatikan kembali untuk memahami dan merenungkan makna yang terkandung di dalamnya. Dalam suratnya kepada Jemaat Kolose (1:15-16), Paulus menyatakan bahwa Kristus adalah gambaran ELOHIM yang tidak terlihat, yang merupakan yang pertama dan yang lebih utama dari segala penciptaan. Melalui Kristus, segala sesuatu yang diciptakan dapat melihat wujud ELOHIM yang sebelumnya tidak terlihat. Pentingnya, segala sesuatu, termasuk manusia, diciptakan dalam Kristus. Ini berarti bahwa manusia, dalam esensinya, menampilkan gambar Kristus (imago Christi). Konsep yang serupa dinyatakan oleh Paulus dalam suratnya kepada jemaat Roma, di mana ia menjelaskan bahwa orang-orang yang dipilih oleh ELOHIM ditetapkan untuk menjadi serupa dengan gambar Anak-Nya, sehingga Kristus menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Memahami Kejadian 1:26-27 Mengenai Tselem

Balik ke Kejadian 1:26, manusia semula didesain oleh TUHAN atau ELOHIM untuk menjadi PENGUASA atas Bumi atau Kerajaan Bumi atau bahkan dapat dikatakan menjadi Tuhan  (Penguasa) atas Bumi.

Kejadian 1:26 (TB)
Berfirmanlah TUHAN: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka BERKUASA atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Kejadian 1:27 (TB)
Maka TUHAN menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Tuhan diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Kejadian 1:27 - Genesis 1:27
Manusia diciptakan sebagai Tselem ELOHIM https://biblehub.com/interlinear/genesis/1-27.htm

Manusia diciptakan sebagai Tselem ELOHIM jika kita lihat di bahasa aslinya Ibrani (interlinear)  בְּצֶ֥לֶם (bə·ṣe·lem)  seperti gambar di atas atau sederhananya dapat dikatakan manusia adalah Patung dari ELOHIM di Bumi artinya penciptaan manusia di bumi sejak awal direncanakan sebagai simbol dari perluasan Kerajaan ELOHIM  yaitu Kerajaan Sorga di Bumi. Adam sebagai Patung atau Tselem karena patung adalah SIMBOL KEKUASAAN RAJA. Secara filosofis dapat diartikan kalau Bumi adalah jajahan ELOHIM (Kerajaan Surga). Dan simbolnya adalah kita sebagai Tselem ELOHIM . Makanya dulu sebelum jatuh dalam dosa, Manusia juga tidak dapat dimakan oleh hewan-hewan buas. Ingat telah saya katakan sebelumnya di Kejadian 1:26 tertulis “supaya mereka BERKUASA atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi” , jadi artinya Manusia ditetapkan berkuasa atas segala hewan-hewan di bumi. Terlebih manusia itu merupakan Tselem artinya  simbol dari ELOHIM sehingga hewan-hewan pun takluk.

Kejadian 2:19-20 (TB) [19] Lalu TUHAN Elohim membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. [20] Manusia itu memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan, tetapi baginya sendiri ia tidak menjumpai penolong yang sepadan dengan dia.

Catatan: Sebelum akhirnya Manusia memerdekakan bumi dari otoritas raja sorga sehingga menjual kita kepada penguasa kebinasaan atau kematian bahwa hewan pun dapat memakan manusia karena manusia telah kehilangan kemuliaan ELOHIM.

 

Perluasan Kerajaan ELOHIM di Bumi

Prinsipnya sama seperti yang sudah dijelaskan di atas, sebagaimana orang-orang Timur dekat purba berpikir demikian layaknya Raja Nebukadnezar sebagai Raja Babel membuat patung emas sebagai lambang kehadiran dirinya dan bahkan untuk disembah di suatu wilayah. Bedanya, ELOHIM membuat patungnya dengan menciptakan Manusia dari debu dan tanah dan diberi kemuliaan untuk memperluas jajahan atau wilayah kekuasaan Kerajaan ELOHIM.

Jadi berdasarkan Alkitab sejak saat awal-awal penciptaan Bumi dan Manusia dan sebelum Adam mengalami kejatuhan dalam dosa, antara Bumi dan Kerajaan TUHAN yaitu Kerajaan Sorga begitu dekat. Alam Surgawi sejajar dengan realitas duniawi manusia, bahkan sebenarnya saling tumpang tindih yaitu antara Bumi tempat kita hidup dan Alam Surgawi yaitu Langit, tempat tinggal TUHAN.

Manusia bukanlah makhluk roh atau makhluk spiritual. Dalam Kejadian 1-2, manusia terbuat dari tanah yaitu Adamah  yang secara harfiah berarti “tanah” yang kemerah-merahan atau “tanah liat”, sama seperti binatang. Namun perhatikan bahwa TUHAN memanggil manusia untuk menjadi sesuatu yang lebih.

TUHAN mengangkat manusia untuk hidup dan memerintah di Eden pada Kerajaan Bumi, tempat langit dan bumi bersatu. Bahkan manusia diajak untuk makan dari pohon kehidupan, artinya itu adalah gambaran dari menerima kehidupan kekal milik TUHAN ke dalam diri Manusia.

Ini tentang keberadaan yang benar-benar baru, dimana makhluk fisik seperti manusia dapat hidup selamanya (kekal).  Jadi entah bagaimana, TUHAN ingin berbagi dalam kehidupan dengan manusia, dengan mengubah tubuh manusia sehingga manusia dapat menghuni surga dan bumi pada saat yang bersamaan. Hal ini mengubah imajinasi kita, sehingga manusia belajar bagaimana menguasai dunia seperti TUHAN, dengan kekuatan cinta dan kasih.

Manusia hidup kekal di Taman Eden, yang mana Taman Eden bagaikan Ruang Maha Kudus antara Bumi dan Surga dimana Manusia dan TUHAN atau ELOHIM  dapat bertemu. Tidak ada kesakitan, tidak ada kemiskinan, tidak ada kelaparan, manusia hidup penuh kebahagiaan dan sukacita sebagai PARTNER SEKERJA TUHAN atau ELOHIM untuk bersama-sama memerintah atas Kerajaan Bumi.

 

Demikian Artikel dari kami mengenai GRAND DESIGN TUHAN PADA MANUSIA sebagai PARTNER ATAU REKAN SEKERJA TUHAN DI BUMI
Selanjutnya akan ada artikel lanjutan tentang Kejatuhan Manusia dalam dosa, hingga kepada Kristus yang kembali menyatukan TUHAN (Kerajaan Surga) dengan Bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × two =