Greenland merupakan pulau terbesar di dunia yang terletak di area kutub utara. Sebagian besar daratan ini tertutup oleh es. Mayoritas suku yang tinggal di tempat ini adalah suku Inuit (Eskimo) yang merupakan penduduk asli wilayah ini. Ibukota dan kota terbesarnya adalah Nuuk (Godthab).
Masyarakat Greenland bergantung dari hasil laut, berburu, beternak domba dan pertambangan untuk menunjang ekonomi mereka sehari-hari, pertambangan yang dapat ditemukan di Greenland adalah kreolit, kwarts, tembaga, seng dan besi.
Menurut data Christianity Center tahun 2021 seluruh penduduk Greenland yang berjumlah 56.653 jiwa secara keseluruhan menganut Kristen Protestan (Lutheran). Kekristenan masuk di wilayah Greenland pada tahun 1.000 masehi dibawa oleh Leif Erikson.
Gereja sangat banyak di wilayah Greenland dan tidak sulit untuk menemukannya, bentuknya juga unik-unik dengan warna warni yang cantik dan menarik. Penduduk Greenland juga terbilang religius dan rajin beribadah.
Fasilitas di Greenland terbilang lengkap, ada sekolah, universitas, rumah sakit, bioskop, swalayan, restoran, bandara, pelabuhan dan hotel. Bahasa yang digunakan di Greenland adalah bahasa Inuit yang menjadi bahasa resmi di pulau ini selain bahasa Denmark.
Leif Erikson adalah orang pertama yang membawa injil ke daratan Greenland, dia lahir di Islandia ada tahun 970 masehi dan tumbuh menjadi seorang penjelajah. Leif Erikson juga adalah orang yang telah menyebarkan injil ke daratan Amerika bagian kutub (Kanada utara) kepada suku Inuit (Eskimo) yang tinggal disana.
Suku Inuit sebelum mengenal injil bisa dibilang memiliki budaya aneh untuk bertahan hidup dan menjaga kelestarian suku mereka, disebabkan karena tinggal di wilayah dengan cuaca ekstrem. Mereka punya tradisi berbagi istri dengan saudara, kerabat dan teman yang mereka anggap saudara, tradisi seperti ini konon terjadi karena banyak pria Inuit yang bisa pergi berburu berhari-hari dan tidak pulang karena mati saat berburu, jadi mereka tidak keberatan saudara, kerabat atau teman yang dianggap saudara oleh mereka tidur dengan istri mereka demi mempertahankan eksistensi suku mereka. Tradisi aneh semacam ini sekarang telah ditinggalkan oleh mayoritas suku Inuit sejak mereka menjadi Kristen, bahkan hampir jarang ditemukan lagi ada orang Inuit yang menjalankan tradisi tersebut.
Zaman dulu suku Inuit juga menjalankan tradisi poligami, dimana satu orang wanita bisa memiliki lebih dari satu orang suami atau sebaliknya. Sekarang tradisi poligami sudah ditinggalkan oleh suku Inuit sejak mereka menganut Kristen. Monogami adalah pernikahan yang sekarang dijalankan oleh bangsa Inuit karena sesuai dengan ajaran Kristen.
Karena wilayahnya memiliki cuaca yang ektrem, suku Inuit bisa memakan hewan apapun yang mereka temukan dalam perburuan seperti beruang kutub, anjing laut, rusa kutub, ikan paus, dan hewan apapun yang mereka temukan di dalam air.
Zaman dahulu orang Prancis menjuluki suku Inuit sebagai orang Eskimo karena mereka sering memakan daging mentah, tetapi tradisi memakan daging mentah juga sudah kebanyakan ditinggalkan oleh mayoritas orang-orang Inuit.