(By : Tim Penulis Stand To JESUS)
RASTAFARIAN – Apakah RASTAFARIAN Kristen ? – Dalam tulisan kali ini kami ingin membahas tentang apakah Rastafarian adalah bagian dari Kekristenan, karena banyak yang menganggapnya sebagai bagian dari Kekristenan.
Rastafarian adalah sebuah sekte baru yang muncul dan berkembang di Jamaika pada tahun 1930-an. Dari segi pengajarannya Rastafarian sangat bertolak belakang dari Kekristenan sendiri, kebanyakan tidak sinkron dan bertentangan dengan Bible, berikut penjelasan singkat tentang ajarannya :
Yang pertama, penganut Rastafarian percaya bahwa Kaisar Haile Selassie dari Ethiopia yang bertakhta dari tahun 1930 hingga 1974 adalah YESUS KRISTUS yang datang telah datang kedua kalinya ke bumi untuk mendirikan ajaran Rastafarian. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan Bible sendiri dimana di katakan saat YESUS KRISTUS datang kedua kalinya, Dia akan menginjakkan kaki-Nya di bukit Zaitun dan bukit Zaitun akan terbelah dua. Tidak ada nas dalam Bible yang mengatakan YESUS akan datang dan menginjakkan kaki-Nya di Ethiopia dan menjadi kaisar disana.
Zakharia
14:4
(TB)
Pada
waktu
itu
kaki-Nya
akan
berjejak
di
bukit
Zaitun
yang
terletak
di
depan
Yerusalem
di
sebelah
timur.
Bukit
Zaitun
itu
akan
terbelah
dua
dari
timur
ke
barat,
sehingga
terjadi
suatu
lembah
yang
sangat
besar;
setengah
dari
bukit
itu
akan
bergeser
ke
utara
dan
setengah
lagi
ke
selatan.
Yang kedua, penganut Rastafarian juga meyakini bahwa kaisar Haile Selassie adalah nabi terakhir yang membawa injil Rastafarian, yang diperuntukkan hanya untuk orang-orang berkulit hitam saja, kaum Rastafarian percaya bahwa keselamatan hanya tersedia untuk orang-orang berkulit hitam saja. Hal ini tentu bertentangan dengan Bible yang mengatakan bahwa keselamatan hanya ada di dalam YESUS KRISTUS dan berlaku bagi setiap orang yang percaya tanpa memandang ras, suku, bangsa dan bahasa. Dan lagi Bible mengutuk setiap orang ataupun malaikat yang datang memberitakan Injil yang lain yang tidak sesuai dengan yang para Rasul beritakan yaitu Injil kasih karunia YESUS KRISTUS.
Yohanes
14:6
(IMB)
YESUS
berkata
kepadanya,
“Akulah
jalan,
dan
kebenaran,
dan
hidup.
Tidak
seorang
pun
datang
kepada
Bapa
jika
tidak
melalui
Aku.
“
Roma
10:9
(IMB)
Sebab
jika
dengan
mulutmu
kamu
mengaku
bahwa
YESUS
adalah
Tuhan
dan
dengan
hatimu
kamu
percaya
bahwa
Elohim
telah
membangkitkan
Dia
dari
kematian,
maka
kamu
akan
diselamatkan.
Galatia
3:28
(IMB)
Tidak
ada
lagi
orang
Yahudi
atau
Yunani,
tidak
ada
lagi
hamba
atau
orang
merdeka,
tidak
ada
lagi
laki-laki
dan
perempuan,
karena
kamu
semua
adalah
satu
dalam
Kristus
YESUS.
Kolose
3:11
(IMB)
Di
dalam
Kristus,
tidak
ada
lagi
orang
Yunani
dan
orang
Yahudi,
orang
bersunat
dan
orang
tidak
bersunat,
orang
asing
dan
orang
barbar,
hamba
atau
orang
merdeka.
Sebaliknya,
Kristus
adalah
segalanya
dan
di
dalam
semuanya.
Galatia 1:8-9 (IMB) Namun, jika kami atau malaikat dari surga memberitakan injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, biarlah ia terkutuk! Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, dan sekarang kukatakan lagi, jika seseorang memberitakan kepadamu injil yang berbeda dari yang telah kamu terima, biarlah ia terkutuk!
Yang ketiga, penganut Rastafarian percaya bahwa benua Afrika adalah Sion dan tanah perjanjian. Mereka menolak tanah Israel sebagai tanah perjanjian dan Sion. Penganut Rastafarian sangat fokus kepada kaum kulit hitam diaspora Afrika, mereka menganggap bahwa kaum diaspora Afrika yang telah di tindas di negara-negara barat oleh kaum kulit putih (yang mereka anggap sebagai Babilonia) harus kembali pulang ke tanah perjanjian di benua Afrika dan menunggu hari pengangkatan mereka sebagai orang-orang percaya ke surga (dalam hal ini percaya kepada kaisar Haile Selassie yang mereka anggap sebagai YESUS KRISTUS yang telah datang kedua kalinya). Tentunya hal ini bertentangan dengan Bible sendiri yang mengatakan bahwa tanah perjanjian adalah tanah Kanaan tempat bangsa Israel saat ini berdiam, itulah Sion. Bible tidak pernah menyebut benua Afrika sebagai tanah perjanjian atau Sion.
Keluaran
6:4
(IMB)
Aku
pun
sudah
meneguhkan
perjanjian-Ku
dengan
mereka
untuk
memberi
mereka
tanah
Kanaan,
tanah
pengembaraan,
di
mana
mereka
dahulu
adalah
orang
asing.
1
Raja-raja
8:1
(IMB)
Kemudian,
Salomo
mengumpulkan
tua-tua
Israel
dan
setiap
kepala
suku-suku,
yakni
para
pemimpin
leluhur
bani
Israel,
ke
hadapan
raja
Salomo
di
Yerusalem,
untuk
mengangkut
tabut
perjanjian
YAHWEH
dari
kota
Daud,
yaitu
Sion.
Yang keempat, penganut Rastafarian menganggap Bible sebagai Kitab Suci mereka tetapi menolak ayat-ayat yang menentang keyakinan mereka.
Yang kelima, penganut Rastafarian percaya bahwa kaum kulit hitam adalah bangsa pilihan Tuhan dan menolak orang Israel sebagai bangsa pilihan Tuhan, menurut mereka hanya ras kulit hitam yang dipilih oleh Tuhan menjadi umat pilihan, bukan orang-orang dari ras kulit putih ataupun ras lainnya. Hal ini tentu bertentangan dengan Bible yang mengatakan bahwa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan.
1
Tawarikh
17:22
(IMB)
Ya,
Engkau
telah
memilih
umat-Mu,
Israel
bagi
diri-Mu,
sebagai
umat
selama-lamanya,
dan
Engkau,
ya
YAHWEH,
menjadi
Elohim
mereka.
Keenam, penganut Rastafarian percaya bahwa Bible di tulis di sebuah prasasti di Afrika oleh para nabi Afrika. Hal ini tentu bertentangan dengan Kitab Suci sendiri yang mengatakan bahwa Bible diilhami oleh Tuhan sendiri dan Dia memerintahkan para nabi-Nya yang telah dipilih-Nya dari bangsa Israel untuk menuliskannya dalam sebuah Kitab dan loh batu.
Ketujuh, penganut Rastafarian percaya bahwa Alkitab yang asli telah dirusak kaum kulit putih sehingga sejarah tentang benua Afrika menjadi hilang. Faktanya sejarah sendiri membuktikan bahwa Bible sulit sekali dilenyapkan bahkan setelah banyak orang mencoba melakukannya, Bible tetap bertahan dari zaman ke zaman dan selalu selamat dari pelenyapan, dan pikirkan sendiri, apakah Tuhan akan membiarkan begitu saja Injil-Nya dan Kitab-Nya lenyap? Tentu tidak.
Kedelapan, penganut Rastafarian memegang teguh pengakuan iman sekaligus pepatah mereka yang berkata : Tuhan adalah manusia dan manusia adalah Tuhan. Ini bertentangan dengan Kitab Suci sendiri. YESUS adalah Tuhan yang menjelma dan berinkarnasi menjadi manusia, Dia mengambil rupa manusia dengan tujuan misi penyelamatan. Sekali lagi Dia hanya mengambil rupa manusia, Dia berinkarnasi. Kitab Suci juga tidak pernah mengatakan bahwa manusia adalah Tuhan.
Filipi 2:6-7 (IMB) Dia yang ada dalam wujud Elohim, tidak memperhitungkan kesetaraan dengan Elohim sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Dia mengosongkan diri-Nya, mengambil wujud seorang hamba agar menjadi serupa dengan manusia.
Kesembilan, penganut Rastafarian menolak bahwa YESUS adalah orang Yahudi berkulit putih, mereka percaya bahwa YESUS adalah orang Afrika berkulit hitam dan berasal dari Ethiopia, dan kaum Rastafarian menyebut orang Kristen sebagai dalang dan penyebab utama orang-orang kulit hitam di seluruh dunia di perbudakan oleh orang-orang kulit putih, mereka menuduh orang Kristen bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada mereka dari zaman ke zaman. Ini tentu juga hal yang salah sebab kita semua tahu bahwa YESUS KRISTUS lahir di Betlehem, tanah Israel, Dia tidak lahir di tanah Ethiopia.
Kesepuluh, penganut Rastafarian percaya bahwa keselamatan hanya ada di dalam Haile Selassie karena dia adalah YESUS KRISTUS yang telah datang kedua kali, mereka percaya bahwa siapapun yang menolak Haile Selassie sebagai Mesias dan Juru Selamat akan masuk ke dalam neraka. Mereka percaya bahwa Haile Selassie adalah keturunan langsung dari Raja Salomo dan Ratu Syeba dari Ethiopia. Ini juga salah karena Alkitab sendiri dengan tegas berkata bahwa keselamatan hanya ada di dalam YESUS KRISTUS dan perihal Raja Salomo dan Ratu Syeba, Bible tidak pernah mencatat bahwa Salomo menikah dengan Ratu Syeba dan mempunyai anak.
Yohanes 14:6 (IMB) “Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa jika tidak melalui Aku.”
1 Raja-raja 10:13 (IMB) Kemudian raja Salomo memberikan kepada ratu Sheba segala keinginannya, dan apa pun yang ia minta, selain apa yang telah ia berikan kepadanya sebagai kenang-kenangan dengan kemurahan hati raja Salomo. Lalu ratu itu kembali ke negerinya, bersama dengan para pegawainya.
Dari sepuluh ajaran ini, sudah jelas bahwa Rastafarian bukanlah bagian dari Kristen melainkan sekte tersendiri yang tidak ada sangkut pautnya dengan Kristen karena dari segi pengajaran sangat bertolak belakang dengan Kekristenan sendiri.
TUHAN YESUS MEMBERKATI