PATUTKAH KITA MENGHAKIMI KAUM LGBT?

(By : Dessy Ariadna – Tim Penulis Stand To JESUS)

Seringkali sebagai manusia, orang cenderung menghakimi orang lain tanpa tau latar belakang orang tersebut, apakah yang dialami orang tersebut dimasa kecilnya maupun masa lalunya, tidak ada yang tau kecuali Tuhan dan diri orang itu sendiri.

Menurut penelitian yang diadakan di seluruh negara bagian Amerika Serikat tahun 2020 kepada kaum LGBT. Mayoritas pria gay dan pria transgender yang berubah menjadi wanita mengakui telah mengalami pelecehan seksual semasa kecil mereka oleh pria dewasa bahkan ada yang dilakukan oleh pria dari kaum keluarga mereka sendiri yang menyebabkan mereka bertumbuh sebagai pria gay bahkan berubah menjadi transgender, pelecehan seksual semasa kecil itu mereka rahasiakan dari orang tua mereka.

Mayoritas wanita lesbian adalah orang-orang yang berasal dari keluarga broken home, bahkan ada yang tumbuh besar tanpa seorang ayah dan hanya diasuh oleh ibu kandung mereka, ada yang hari-hari melihat ibu mereka mengalami KDRT oleh ayah mereka yang menyebabkan mereka tumbuh menjadi wanita-wanita yang tidak menyukai lawan jenis mereka.

Apakah orang-orang yang menghakimi mereka tau apa yang terjadi kepada mereka ini? Tentu tidak, hanya Tuhan dan yang bersangkutan yang tau apa yang terjadi di keluarga, masa lalu dan masa kecil mereka. Sebagai contoh wanita pelacur yang hampir dilempari batu yang kemudian di tolong oleh Tuhan YESUS, tidak ada diantara orang-orang yang menghakimi perempuan itu yang tau apa masa lalu perempuan itu dan kenapa perempuan itu melakukan hal demikian.

Di Amerika Tengah sendiri khususnya negara Meksiko dan Guatemala, ada banyak perempuan yang sejak masa kecil dan remaja mereka menjadi menjadi korban perdagangan manusia untuk dijadikan pelacur. Tentunya orang-orang yang menghakimi si pelacur dan hampir melemparinya dengan batu, tidak pernah berpikir kenapa wanita tersebut menjadi pelacur, bisa saja wanita itu adalah korban perdagangan manusia, hanya wanita itu dan Tuhan yang tau apa yang terjadi di masa lalu wanita itu. Orang-orang hanya ingin menghakimi dan melenyapkannya karena dia dianggap sebagai seorang pendosa.

Yohanes 8:7 (IMB) Ketika mereka terus menanyai Dia, YESUS bangkit dan berkata, “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, biarlah ia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu. ”

Yohanes 8:9 (IMB) Setelah mendengar-Nya, tertempelaklah mereka oleh hati nuraninya, lalu satu per satu mereka pergi, mulai dari yang paling tua sampai yang terakhir, sehingga YESUS tinggal sendirian dengan wanita yang berdiri di tengah itu.

Kalau mau menghakimi, dan jadi hakim, hakimilah dengan adil, hakimilah pria-pria yang menjadi pelanggan wanita itu, bukan hanya wanita itu, karena mereka juga bersalah, kalau mau jadi hakim, hakimilah para pria pelaku pelecehan seksual terhadap anak-anak laki yang membuat mereka tumbuh menjadi gay bahkan transgender, karena mereka adalah dalang dan juga sumber utama penyebabnya. Kalau mau menghakimi, hakimi juga para ayah yang meninggalkan anak-anak mereka dan lupa dengan tanggung jawab mereka, hakimi para pelaku KDRT karena banyak anak-anak lesbian dan biseksual yang tumbuh besar tanpa seorang ayah, bahkan tumbuh besar dengan melihat ibu mereka menjadi korban KDRT. Kenapa hanya menghakimi satu sisi?

Yohanes 7:24 (IMB) Jangan menghakimi berdasarkan apa yang kelihatan, tetapi lakukanlah penghakiman dengan benar. ”

Itulah sebabnya Tuhan YESUS pernah berkata “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, biarlah ia yang pertama melemparkan batu kepada wanita itu. ” YESUS adalah satu-satunya yang tidak berdosa ditempat itu dan Dia berhak memberikan penghukuman kepada wanita itu dan melemparinya dengan batu, tetapi YESUS tidak melakukannya, Dia memberi pengampunan kepada wanita itu,  bahkan mengucapkan kata-kata penuh kasih karunia kepada wanita itu.

Yohanes 8:11 (IMB) Ia menjawab, “Tak seorang pun, Tuan. ” Maka YESUS berkata kepadanya, “Aku pun tidak menghukummu, engkau dapat pergi dan tidak berbuat dosa lagi. ”

YESUS bergaul dengan para pelacur, para pemungut cukai dan orang-orang berdosa, YESUS menunjukkan pengampunan dan kasih karunia kepada mereka, bukan menghakimi, itulah sebabnya mereka tertarik datang kepada YESUS bahkan mendengarkan setiap perkataannya, dan mereka menjauh dari para ahli agamawi di zaman itu karena dihakimi membabi buta oleh mereka. YESUS datang bukan untuk mencari orang-orang yang merasa dirinya benar dan tidak butuh Juru Selamat, YESUS datang ke dalam dunia untuk mencari dan menyelamatkan orang-orang berdosa.

1 Timotius 1:15-16 (IMB) Firman ini benar dan layak untuk diterima sepenuhnya, sebab Kristus YESUS datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa dan dari antara mereka, akulah yang paling berdosa.
Namun karena itu aku telah beroleh kemurahan, supaya di dalam diriku, YESUS Kristus menunjukkan kesabaran-Nya, sehingga aku menjadi contoh bagi mereka yang nantinya akan percaya kepada-Nya dan beroleh hidup kekal.

Rasul Paulus menyebut dirinya paling berdosa, mengapa demikian? Karena dia sadar dirinya telah membunuh banyak jemaat Tuhan di zaman gereja mula-mula. Tetapi Tuhan malah memilih dia dan menetapkan dia menjadi rasul bagi bangsa-bangsa non Yahudi.

Matius 7:1-2 (IMB) “Janganlah menghakimi, agar kamu tidak dihakimi. Sebab dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi; dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan juga kepadamu.

Pandanglah orang-orang berdosa dari sudut pandang dan cara pandang YESUS, bukan sudut pandang dan cara pandang manusia pada umumnya.

Tuhan YESUS Memberkati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 1 =