(By : Nathanael Agung Surya Putra – Tim Penulis Stand To Jesus)
Ayat bacaan : Ulangan 11:12-32 (IMB)
“suatu negeri yang dipelihara YAHWEH, Elohimmu. Mata YAHWEH, Elohimmu, tertuju padanya dari awal tahun sampai akhir tahun.” (Ulangan 11:12 – IMB)
Meski jalan di mana Tuhan hendak menuntun kita tidaklah selalu rata, namun ada kebenaran yang harus selalu kita pegang yaitu ada pemeliharaan Tuhan. Dikatakan, “…Sebaliknya, negeri yang akan kamu masuki untuk memilikinya adalah negeri yang berbukit dan berlembah, yang mendapat air minum dari hujan yang turun dari langit, (ayat 11). Jika burung-burung di udara yang tidak menabur saja dipelihara oleh Bapa di sorga, begitu juga dengan bunga bakung dan rumput di ladang, apalagi kita umat-Nya pasti dipelihara Tuhan dengan sempurna, bahkan Bible mencatat: “…Dan bahkan rambut kepalamu itu terhitung seluruhnya. Oleh karena itu janganlah kamu takut, kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.” (Matius 10:30-31 – IMB).
Inilah bukti bahwa Tuhan sangat mengasihi dan mempedulikan kita. Bukan hanya itu, “…Mata YAHWEH, Elohimmu, tertuju padanya dari awal tahun sampai akhir tahun.” (ayat nas), artinya kita senantiasa berada dalam pengawasan-Nya, Ia menjadi benteng perlindungan kita. “YAHWEH di pihakku, aku tidak akan takut, apakah yang dapat manusia perbuat kepadaku?” (Mazmur 118:6 – IMB).
Sekecil atau sebesar apapun masalah dan pergumulan kita, Tuhan selalu ada dan melihat. Waktu kita bertekun dan berjerih lelah untuk pekerjaan-Nya Tuhan pun tidak pernah menutup mata, meski manusia seringkali mengabaikan dan meremehkan apa yang kita perbuat. Ketika bangsa Israel mengalami tekanan dan penderitaan yang hebat di Mesir, Tuhan memperhatikan. “Sekarang, lihatlah, jeritan bani Israel telah sampai kepada-Ku, dan Aku juga telah melihat penindasan yang dibebankan orang Mesir terhadap mereka.” (Keluaran 3:9 – IMB). Begitu pula ketika Sadrakh, Mesakh dan Abednego menghadapi dapur api yang panasnya tujuh kali lipat dari biasanya, Tuhan tidak tinggal diam, dan akhirnya kita melihat bahwa “Dia telah menjadikan segala sesuatu indah pada saatnya.” (Pengkhotbah 3:11 – IMB).
Sekarang kita dihadapkan pada dua pilihan hidup : percaya dan mengikuti tuntunan Tuhan atau hidup menurut kehendak sendiri (semau kita saja). Jika kita hidup sesuai tuntunan Tuhan kita akan mengalami pemeliharaan dan pengawasan Tuhan; sebaliknya jika kita tidak hidup sesuai tuntunan Tuhan maka kita akan menanggung sendiri konsekuensi dari pilihan kita. Ketaatan pada tuntunan Tuhanlah yang akan menghantarkan seseorang mencapai tanah perjanjian!