(By : Anne Josephine Tanujaya – Tim Penulis Stand To Jesus)
Mazmur
127
:
3
(NKJV)
“Behold,
children
are
a
heritage
from
the
LORD,
the
fruit
of
the
womb
a
reward.”
Shalom,
Saudara!
Apa
kabar
hari
ini?
tentunya
luar
biasa,
bukan?
Saya
yakin
dimanapun
saudara
berada,
disitu
Tuhan
pun
ada.
So,
jangan
lupa
bersyukur!
Apapun
yang
kamu
alami
saat
ini,
jangan
pernah
menyerah!
Ingat,
masih
ada
Tuhan!
masih
ada
kuasa
yang
tak
terbatas
,
masih
ada
pula
harapan!
Hadapi
dan
selesaikanlah
masalahmu
bersama
dengan
Tuhan.
“Sebab dalam kitab Matius 6:34 (IMB) berkata ; ” ….. Sebab itu, janganlah khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai kekhawatirannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
Percayalah,
hari
ini
boleh
saja
kita
mengalami
kesusahan,
merasa
terbebani
karena
banyak
hal,
tapi
saya
yakin
hari-harimu
ke
depannya
adalah
hari
yang
penuh
dengan
harapan
dan
sukacita
yang
luar
biasa!
Berjalanlah
dengan
IMAN!
karena
Iman
adalah
sesuatu
yang
pasti
walau
tak
terlihat
secara
mata
jasmaniah.
Keep
Believing!
Renungan Anak Titipan Tuhan
So,
pembahasan
renungan
kali
ini
cukup
berbeda.
Tidak
seperti
biasanya,
Topik
kali
ini
saya
bagikan
special
untuk
kita
semua.
Jadi
apa
sih
yang
mau
kita
bahas
dalam
renungan
kali
ini?
hmm..
Yup!
Topik
yang
akan
saya
bagikan
kepada
saudara
itu
mengenai
seorang
anak.
Apakah
saudara
pernah
mendengar
kata
mutiara,
”
Anak
adalah
titipan
Tuhan.“
Ketika
saya
membaca
dan
melihat
kutipan
mutiara
yang
sangat
indah
tersebut,
entah
mengapa
rasanya
hati
saya
rindu
untuk
membagikan
kepada
saudara.
Sebuah
keluarga
tidak
akan
terasa
lengkap
dan
tampak
sepi
jika
tidak
ada
kehadiran
anak.
Memiliki
anak
adalah
impian
setiap
pasangan
suami
isteri
Setiap
pasangan
yang
baru
menikah,
pasti
salah
satu
harapannya
segera
dikaruniai
seorang
buah
hati
(anak).
Sungguh,
anak
adalah
harta
yang
tak
ternilai
dari
Tuhan.
Menurut pendapat beberapa orang, tanpa hadirnya anak dalam rumah tangga tentu hidup akan terasa hampa, seorang wanita yang telah menikah bahkan merasa belum sempurna, jika belum dikaruniai buah hati. Harapan besar hadirnya buah hati membuat beberapa pasangan dalam rumah tangga melakukan pelbagai upaya untuk bisa memiliki seorang anak. Namun beberapa dari kita tidak menyadari ketika kita meminta sang buah hati kepada Sang Pencipta, sudah siapkah kita dengan konsekuensi dan segala resiko yang akan timbul di kemudian hari? Sudah siapkah mental kita untuk menjadi orangtua? karena “ANAK ADALAH TITIPAN TUHAN”
Dalam renungan kali ini saya mau mengajak saudara, merefleksikan pemahaman mengenai seorang anak yang sesuai dengan firman Tuhan. Ketahuilah saudara, bahwa seorang anak berada di dunia ini bukan karena keinginannya sendiri, tetapi semua karena rencana dan kehendak Tuhan semata. Itulah sebabnya Tuhan sendiri yang membentuk dan menenun mereka sejak dalam kandungan ibunya, mulai dari warna kulit, sifat atau ciri-ciri lainnya.
Meskipun demikian bukan berarti anak itu sempurna, tentunya juga ia memiliki kekurangan, namun kita sebagai orangtua tidak boleh menyepelekan, terlebih memandang seorang anak itu sebelah mata. Banyak orangtua yang tidak melihat anak-anaknya dari sudut pandang Tuhan. Akibatnya orangtua suka berlaku kasar terhadap anak atau mengata-ngatai anak dengan kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan, seperti: “kamu bodoh, bandel, menyesal ibu melahirkan kamu dan mengungkit semua jerih payahnya ketika melahirkan anaknya.”
Sadari Potensi Anak
Seringkali para orangtua tidak mampu melihat potensi dan bakat yang ada di dalam diri anak-anaknya, padahal Tuhan telah memperlengkapi mereka dengan talenta dan karunia. Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat istimewa di hati Tuhan. Oleh karenanya Tuhan menghendaki agar para orangtua mengasihi dan mendidik anak-anaknya dengan penuh kasih. Tuhan pun dapat memakai mereka dengan urapan dan panggilan khusus. Contohnya Samuel, Ia dipanggil untuk melayani Tuhan saat usianya masih sangat belia (Terdapat dalam Kitab; 1 Samuel 2:18).
Anak Bagaikan Keras Putih dan Bersih
Setiap anak diibaratkan seperti kertas yang masih putih dan bersih, karena itu para orangtua harus berhati-hati. Apa yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan sangat menentukan masa depan mereka (terdapat dalam Kitab, Amsal 22:6). Tuhan memberi tugas dan tanggung jawab kepada orangtua untuk mendidik anak-anaknya sesuai dengan firman Tuhan.
” …Para bapa, janganlah kamu membangkitkan amarah anak-anakmu, tetapi peliharalah mereka dalam didikan dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:4 – IMB) “
Saudaraku, yang terkasih dalam Tuhan YESUS Kristus. . . Marilah, kita sebagai orang tua harus menyadari bahwa anak-anak adalah titipan Tuhan. Anak adalah harta istimewa dari Tuhan, karena itu Kasihi dan didiklah mereka dalam kebenaran Firman Tuhan. Karena mereka adalah pemimpin masa depan yang sesungguhnya.
Message
from
God
;
“Sebab
Engkau
telah
membentuk
buah
pinggangku;
Engkau
merajut
aku
dalam
kandungan
ibuku.”
–
Mazmur
139:13
(IMB)
Amen. Tuhan YESUS Memberkati