I’m
dreaming
of
a
white
Christmas
With
every
Christmas
card
I
write
May
your
days
be
merry
and
bright
And
may
all
your
Christmas
as
be
white
Sepenggal nada manis dari lagu White Christmas karya Irving Berlin yang dirilis tahun 1942 itu sangat populer di kala natal tiba. Siapa Irving Berlin? Ia adalah sosok yang lahir dan berasal dari imigran Yahudi Rusia pada tahun 1888 dan memiliki kenangan yang getir di hari natal. Pada usia lima tahun, Irving bersama anggota keluarganya berimigrasi ke Amerika Serikat. Karier Irving dalam dunia musik dimulai dengan menjadi penulis lagu di New York’s Tin Pan Alley.
Kisah penulisan lagu White Christmas sendiri dilakukan Irving ketika ia bekerja di Hollywood. I’m dreaming of a white Christmas, just like the ones I used to know adalah bait pertama dari lagu White CHRISTMAS, yang ditulis Irving. Alasannya menulis syair bait pertama lagu itu sangat sederhana. Ia terinspirasi kenangan natal pada masa kecilnya. Kala itu, Irving merayakan natal bersama tetangganya, keluarga O’Hara. Ia terkesima melihat pohon natal keluarga itu yang menjulang tinggi mengelilingi dirinya. Itulah memori terindah yang tak terlupakan.
Di balik kepopuleran White Christmas, tak banyak orang yang memahami tragedi kehidupan Irving. Istri pertama Irving meninggal karena penyakit tipus. Perkawinan keduanya dengan Ellen Mackay disorot oleh pers New York. Putra pertama Irving-Ellen, Irving Jr., tepat di hari natal meninggal akibat sindrom kematian balita mendadak.
Setiap tahun Irving dan Ellen diam-diam pergi ke kuburan Irving Jr. untuk meletakkan seikat bunga di pusaranya sebagai kenangan tanda cinta mereka kepadanya di hari natal.
I’m
dreaming
of
a
white
Christmas
Just
like
the
ones
I
used
to
know
Where
the
tree
tops
glisten
And
children
listen,
to
hear
sleigh
bells
in
the
snow.
Sumber : Majalah renungan Kristen tahun 2008