KETIKA TUHAN MURKA TERHADAP ORANG FASIK

(By : Nathanael Agung Surya Putra – Tim Penulis Stand To JESUS)

Kemarahan identik dengan ketidakmampuan diri untuk mengelola emosi. Lalu, bagaimana dengan Tuhan yang marah? Bagaimana Tuhan yang penuh kasih dan Mahakudus itu dapat murka? Apakah Tuhan tidak dapat mengelola emosinya? Tentu tidak! 

Nas ini meriwayatkan kembalinya orang Yahudi ke tanah air mereka, yang mana mereka perlu berjuang sekali lagi melawan bangsa-bangsa yang menduduki tanah mereka. Salah satu bangsa itu adalah Edom yang disimbolkan dengan pegunungan Seir (1-4). Berdasarkan sejarahnya, bani Edom memang menyimpan kebencian terhadap orang-orang Israel. Karena itu, kejatuhan Israel ke dalam tangan bangsa Babilonia pada tahun 586 SM mereka sambut dengan sukacita. Di dalam keadilan Tuhan, Edom akan mendapatkan balasan yang setimpal. Selain mengalami kehancuran seperti yang dialami Yerusalem, orang-orang yang tinggal di pegunungan Seir akan dipunahkan, dan tanahnya akan ditinggalkan (5-9; bdk. 25:12-14).

Edom yang semula bertekad untuk mengambil alih wilayah Yudea akan berhadapan dengan Tuhan sendiri sebab bagi Tuhan tindakan Edom merupakan perlawanan terhadap-Nya.

Kutukan Edom atas Yehuda dilihat Tuhan sebagai penghinaan terhadap Tuhan sendiri. Itu sebabnya, upaya Edom menguasai daerah Yudea akan berbalik menjadi bencana atas mereka, dan tanah kediaman Edom akan menjadi sunyi sepi.

Kebesaran Tuhan ditunjukkan melalui kepedulian-Nya atas umat-Nya, dan murka Tuhan adalah ungkapan pembelaan itu. Tuhan melihat umat-Nya sebagai perwujudan dari keberadaan-Nya, sifat-sifat-Nya, dan juga bentuk karya-Nya.

MENYAKITI UMAT TUHAN BERARTI MENYAKITI TUHAN SENDIRI.

Tuhan tidak pernah dan tidak dapat bersalah atas murka-Nya. Karena dalam kemarahan-Nya yang besar sekalipun, Tuhan tetap kudus. Artinya, kemarahan Tuhan dilakukan dalam kekudusan-Nya. Tuhan bukan seperti manusia yang tidak dapat mengelola emosi-Nya, melainkan karena kekudusan-Nya itulah Tuhan tidak dapat menoleransi kejahatan yang dirancangkan terhadap anak-anak-Nya. Di balik semua itu, kasih-Nya begitu besar kepada umat pilihan dan tebusan-Nya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 × four =