(By : Nathanael Agung Surya Putra – Tim Penulis Stand To Jesus)
Fokus Bacaan : Mazmur 112 (IMB)
“Dia tidak akan merasa takut terhadap berita yang buruk; hatinya tetap teguh, dalam memercayai YAHWEH.” (Mazmur 112:7 – IMB)
Semua orang pasti punya rasa kuatir karena kuatir adalah hal yang manusiawi, tapi jika setiap saat dan setiap waktu kita terus hidup dalam kekuatiran itu sama artinya kita tidak mempercayai Tuhan sepenuhnya; kita meragukan kuasa Tuhan dan bimbang terhadap semua janji-janji Tuhan. “Namun biarlah ia memintanya dengan iman, tidak bimbang, karena orang yang bimbang, ia seperti ombak di laut yang terombang-ambing oleh angin. Orang semacam itu janganlah berpikir bahwa ia akan menerima sesuatu dari TUHAN.” (Yakobus 1:6-7 – IMB).
Orang yang kuatir membuktikan bahwa ia tidak menyadari kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam hidupnya, padahal “…Sebab YAHWEH itu baik, kasih setia-Nya untuk selamanya, dan kesetiaan-Nya tetap untuk semua generasi.” (Mazmur 100:5 – IMB). Firman-Nya juga mengatakan, “Jika kamu yang jahat tahu memberikan pemberian-pemberian yang baik kepada anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di surga, Dia akan memberi yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” (Matius 7:11 – IMB).
Jika kita menyadari akan kasih dan pemeliharaan Tuhan, kita dapat berkata seperti rasul Paulus katakan, “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Kesukaran, atau kesulitan, atau penganiayaan, atau kelaparan, atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pemenang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Roma 8:35,37 – IMB).
Mulai hari ini ambil tindakan tegas untuk membuang semua kekuatiran yang selama ini terus membelenggu hidup kita. Norman Vincent Peale, motivator, mengatakan bahwa ketika seseorang kuatir sama artinya ia telah membuang-buang energi mental secara bodoh, sebab kira-kira sembilan puluh dua persen dari kekuatiran tidak pernah terjadi. Sayang bukan? Cara untuk berhenti dari rasa kuatir adalah banyak berdoa dan belajarlah untuk senantiasa bersyukur di segala keadaan. Dengan bersyukur maka arah pandangan kita tertuju kepada janji Tuhan dan kebesaran kuasa Tuhan. Tidak berarti hal itu akan mengubah situasi, melainkan respons kita terhadap masalah yang akan berubah.
Miliki keyakinan seperti rasul Paulus, “Kami hidup oleh iman, bukan oleh penglihatan.” (2 Korintus 5:7 – IMB).
Tuhan YESUS Memberkati.