BERPIKIR SEBELUM BERBICARA

(By : Dessy Maharani – Tim Penulis Stand To JESUS)

Amsal 4:24 (IMB) Singkirkanlah darimu mulut yang suka mencemooh dan jauhkanlah darimu bibir yang jahat.

Think before you talk, pasti kata-kata ini sudah tidak asing lagi di telinga kita tentunya, tetapi apakah setiap orang berpikir terlebih dahulu sebelum mereka bicara? Tentunya tidak semua orang demikian, hanya orang-orang yang berhikmat dan bijaksana saja yang berlaku demikian, sedangkan orang-orang bodoh dan tolol hanya akan mengutarakan apapun yang ada di otak dan hatinya tanpa berpikir terlebih dahulu apa dampaknya.

Saya punya sedikit cerita dari teman saya yang sempat tersinggung dengan rekan sepelayanannya di gereja. Saya mengenal dengan baik teman saya ini dari masih di sekolah dasar hingga dewasa, oleh sebab itu saya tau bahwa apa yang dia katakan adalah kebenaran karena dia adalah anak yang jujur. Berawal dari teman saya itu tersinggung dengan salah satu rekan pelayanannya di gereja di bidang sekolah Minggu. Orang yang bersangkutan selalu kepo dengan kehidupan pribadi teman saya itu, padahal mereka tidak akrab dan frekuensi mereka bertemu juga jarang waktu itu, hanya saat dihari Minggu pada saat pelayanan. 

Awalnya teman saya masih sabar dan menanggapinya dengan baik, tetapi lama-lama teman saya merasa risih karena orang itu sangat kepo dengan urusan pribadi teman saya ini dan selalu bertanya detail tentang kehidupannya. Puncaknya saat perkumpulan para pengerja gereja dan orang itu duduk disebelah teman saya, orang itu menanyakan kapan teman saya itu menikah, kapan teman saya itu membahagiakan kedua orang tuanya, sontak saja teman saya geram dengan perkataannya dan mengadukan kepada ketua pelayanan bidang sekolah Minggu di gerejanya perihal perilaku orang tersebut.

Bukannya meminta maaf justru orang yang bersangkutan malah playing victim dan marah balik kepada teman saya dan tidak mau berbicara lagi dengan teman saya, padahal jelas sekali disini dia yang salah karena sudah menganggu privasi orang lain dengan pertanyaan bodohnya. Teman saja untungnya cuek saja dengan respon orang tersebut yang tidak mau meminta maaf dan tidak mau berbicara dengannya, malah dia sangat bersyukur karena orang itu berhenti berbicara kepadanya dan tidak menganggunya lagi, keputusan teman saya untuk mengadukan yang bersangkutan kepada ketua pelayanan sekolah Minggu memang tepat, sebab teman saya sudah sejak lama berdoa agar orang itu dijauhkan supaya tidak menganggu lagi.

Ketika saya bertanya kepada teman saya apakah orang itu sudah menikah dan sudah membahagiakan kedua orang tuanya sehingga dia merasa dirinya pantas menanyakan itu kepada orang lain, teman saya menjawab bahwa orang itu sama sekali belum menikah bahkan belum punya pacar. Teman saya lanjut bercerita bahwa orang itu juga iri hati dengan orang-orang lain di tempat kerjanya yang sudah menikah dan memiliki pasangan, bahkan terlihat iri ketika tau bahwa teman saya ini memiliki pacar, itulah sebabnya orang itu selalu bertanya kapan teman saya menikah dan membahagiakan orang tua, seolah-olah kebahagiaan orang tua ditentukan dan diukur hanya oleh pernikahan anak-anaknya dan bukan oleh prestasi sang anak dan hal-hal lain. Kebiasaan keponya terhadap urusan orang lain itu membuat dia lupa dengan keadaannya sendiri dan membuatnya dibenci orang lain.

Tentunya hal semacam ini tidaklah baik, apa gunanya kepo dengan kehidupan pribadi orang lain apalagi yang bukan keluarga, berpikirlah dahulu sebelum berbicara dan menanyakan ini itu kepada orang lain, tanyakan kepada diri sendiri apakah jika menerima pertanyaan yang sama dari orang lain akan membuat diri sendiri nyaman atau sebaliknya malah risih dan kesal terhadap orang yang bertanya. Ingatlah untuk berhati-hati dengan siapa yang menjadi lawan bicaramu, karena kamu tidak pernah tau pasti siapa lawan bicaramu yang sebenarnya.

Amsal 6:12 (TB) Tak bergunalah dan jahatlah orang yang hidup dengan mulut serong.

Think Before You Talk.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

16 + five =