APAKAH MELAYANI TUHAN HARUS SELALU DIATAS MIMBAR?

(By : Dessy Ariadna – Tim Penulis Stand To Jesus)

1 Korintus 12:17 (IMB) Jika tubuh itu seluruhnya mata, di manakah pendengaran? Jika tubuh itu seluruhnya pendengaran, di manakah penciuman?

Setiap kali mendengar kata “pelayanan” atau “melayani Tuhan”, kebanyakan orang Kristen pada umumnya selalu menyangkut pautkannya dengan mimbar. Ada pemikiran bahwa kalau melayani Tuhan, maka seseorang itu haruslah menjadi pendeta atau pastor dan berkhotbah diatas mimbar. Namun benarkah demikian?

Jawabannya tidaklah sepenuhnya benar, melayani Tuhan bukan berarti kamu harus menjadi pendeta atau pastor. Kalau semua orang yang melayani Tuhan, semua menjadi pendeta atau pastor, lalu siapa yang menjadi worship leader? Siapa yang menjadi singer dalam gereja? Siapa yang menjadi pemain musik yang mengiringi ibadah, dan siapa yang menjadi pengedar kolekte, diaken, guru sekolah Minggu bahkan jemaat?

Tuhan memiliki panggilan-Nya masing-masing bagi setiap orang. Ada yang dipanggil untuk menjadi pendeta atau pastor, ada yang dipanggil menjadi worship leader, singer, pemain musik dan sebagainya. Bahkan ada pula yang dipanggil oleh Tuhan untuk melayani langsung ditengah-tengah masyarakat dan bahkan ditempatnya bekerja.

Melayani Tuhan tidak melulu terbatas di dalam gereja saja, melayani itu sendiri seharusnya kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal-hal sederhana saja misalnya, dengan kamu mendoakan orang lain, itu sudah melayani. Kamu menyebarkan firman Tuhan melalui chat dan media sosial milikmu, itu juga sudah termasuk pelayanan.

Jadi bagi kamu semua yang memiliki kerinduan untuk melayani Tuhan, jangan ditunda lagi, pergunakan apa yang kamu miliki, pergunakan apa yang menjadi talentamu untuk melayani Dia dalam berbagai cara. Layanilah Tuhan sesuai dengan panggilan dan karunia yang Dia berikan di dalam hidupmu masing-masing. Tuhan YESUS memberkati.

1 Korintus 12:27-30 (IMB) Kamu sekalian adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya. Elohim telah menempatkan di dalam jemaat: pertama para rasul, kedua para nabi, ketiga para pengajar, kemudian yang mengadakan berbagai mujizat, selanjutnya karunia kesembuhan, karunia memberi pertolongan, karunia kepemimpinan, dan berbagai jenis bahasa lidah. Apakah semuanya rasul, atau nabi, atau pengajar, atau yang mengadakan berbagai mujizat? Apakah semuanya memiliki karunia kesembuhan, atau semuanya berbicara dengan bahasa lidah, atau semuanya menafsirkan bahasa lidah?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × 5 =