AKU TETAP PERCAYA YESUS

(Kesaksian Diana Podung)

Shalom perkenalkan saya Diana Podung, asal Sulawesi Utara dan saat ini berdomisili di Gorontalo, Provinsi tetangga dari Sulawesi Utara. Ini kesaksian saya bagaimana Tuhan menolong saya dan melepaskan saya dari laki-laki yang tidak mengenal Tuhan.

Pada tahun 2016 saya menjalin kasih dengan seorang laki-laki yang bekerja disebuah perusahaan dan tingkat ekonominya terbilang mapan, sayangnya dia tidak seiman dengan saya dan itu menjadi pergumulan buat saya sendiri. Saya selalu berdoa agar bisa membawa dia masuk Kristen, namun entah kenapa setiap kali berdoa untuk dia, hati saya selalu tidak ada damai. Saya sering bercerita tentang YESUS kepada dia, namun saya sering kali dibuat sakit hati karena dia selalu menghina YESUS setiap kali saya berusaha bercerita tentang YESUS.

Setelah hubungan kami berjalan setahun, dia membujuk saya untuk menikah dengannya tapi dengan syarat saya harus meninggalkan iman percaya saya kepada YESUS. Sontak hati saya menolak tetapi dari hari ke hari dia selalu membujuk saya dengan berbagai alibi, dan yang selalu membuat saya kesal, dia selalu menghina YESUS dan kekristenan dan menyanjung nyanjung agamanya dan nabinya, sementara saya pribadi tidak pernah sama sekali menghina kepercayaannya apalagi menghina nabinya hanya untuk membuat kepercayaan saya terlihat lebih baik dari pada kepercayaannya.

Pada waktu saya sedang makan siang bersamanya disebuah cafe, selesai makan siang dia berkata kepada saya, kalau saya harus segera mengambil keputusan, apakah ingin hubungan ini dilanjutkan ke jenjang pernikahan atau tidak. Kalau ingin lanjut ke jenjang pernikahan, maka dia tidak mau jika saya tetap Kristen, saya harus ikut kepercayaan dia, jika saya menolak maka sebaiknya hubungan kami diakhiri. Dia bahkan sempat-sempatnya menakut-nakuti saya bahwa saya tidak akan pernah lagi mendapatkan laki-laki yang seperti dia jika saya memilih putus.

Saya pun meminta waktu darinya untuk memikirkan lagi keputusan apa yang harus saya ambil. Dia memberi saya waktu satu Minggu dan berkata bahwa saya jangan pernah bermimpi kalau dia akan ikut kepercayaan saya karena itu tidak akan pernah terjadi.

Saya berdoa dan menangis dihadapan Tuhan meminta petunjuk Tuhan, dan saat malam itu hari Selasa saya membaca Alkitab, saya menemukan ayat firman yang bagi saya itu adalah petunjuk Tuhan buat saya, ayat itu terdapat di dalam 2 Korintus 6:14 yang berbunyi “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?”

Sontak saya kaget saat membaca ayat itu dan setelah membacanya saya jadi yakin bahwa itu adalah petunjuk Tuhan bagi saya. Saya berdoa dan meminta kekuatan dari Tuhan untuk memantapkan hati saya agar mengakhiri hubungan dengan kekasih saya. Besoknya saya mengajak dia bertemu di cafe tempat kami biasa makan berdua. Dan disitu saya berterus terang kepadanya bahwa saya tidak mungkin meninggalkan iman kepercayaan saya kepada YESUS hanya demi dia, dan saya pun berkata kepadanya bahwa memang lebih baik kami mengakhiri hubungan kami.

Dia tidak serta merta menerima keputusan saya, dia marah dan mengatakan bahwa saya membuat keputusan yang bodoh, belum tentu saya akan mendapatkan laki-laki yang seperti dia lagi, dia berusaha membujuk dan menyakinkan saya. Saya tetap menolak dan berkata kepadanya : “Aku tetap percaya YESUS! Dan aku gak mau ninggalin YESUS cuma demi kamu, aku yakin YESUS pasti kasih ganti yang lebih baik buat aku!”

Mendengar omongan saya yang seperti itu, dia pergi dengan marah dan memaki. Dalam hati saya sebenarnya sedih dan terluka tapi saya percaya bahwa YESUS sanggup mengobati luka hati saya. Singkat cerita satu tahun setelah saya putus dari dia, saya sempat kembali ke kota asal saya di Manado, Sulawesi Utara untuk menjenguk kedua orang tua saya dan saya ada disana selama satu Minggu.

Waktu itu teman saya Debora yang tahu saya ada di Manado, mengajak saya bertemu. Saya mengiyakan karena saya sudah lama tidak bertemu dengan dia semenjak saya pindah ke Gorontalo karena mendapatkan pekerjaan disana. Saat kami bertemu Debora mengajak serta sepupunya yang baru saja datang dari Jerman bernama Albert, dia seorang dari keluarga berada yang memiliki usaha restoran di Jerman. Saya berkenalan dengan Albert dan dia pria yang sangat baik juga cinta Tuhan. Debora mengatakan bahwa Albert pria yang rajin beribadah, dia juga masih lajang.

Singkat cerita Albert meminta nomor ponsel saya dan semenjak saat itu kami sering berhubungan lewat WA. Setelah 4 bulan mengenal, Albert mengatakan kepada saya bahwa dia menyukai saya dan dia ingin saya menjadi istrinya dan tinggal bersama dengannya di Jerman. Saya kaget dan tidak tahu harus berkomentar apa, saya minta waktu kepadanya untuk berdoa dan meminta petunjuk kepada Tuhan mengenai ini. Albert memberi saya waktu untuk berdoa dan berpikir.

Saya berdoa dan berpuasa meminta petunjuk dari Tuhan. Karena bagi saya pernikahan bukanlah hal yang main-main. Lalu saya mendapatkan petunjuk dari Tuhan lewat firman dalam Matius 7:9-11 yang berbunyi “Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Selama ini saya selalu berdoa dan beriman bahwa Tuhan akan memberikan saya jodoh yang terbaik bahkan jauh lebih baik dari pada kekasih saya sebelumnya. Dan setelah mendapatkan ayat itu saya yakin bahwa Albert adalah jodoh yang terbaik yang Tuhan berikan kepada saya ganti kekasih saya yang sebelumnya. Apalagi hati saya selalu merasa damai setiap berdoa untuk Albert, berbeda dengan saat saya masih bersama kekasih saya yang sebelumnya dimana hati saya tidak pernah ada damai setiap kali mendoakan dia.

Singkat cerita saya menghubungi Albert dan berkata bahwa saya menerima lamarannya. Sekitar satu setengah bulan setelah saya menerima lamaran Albert. Dia datang ke rumah kedua orang tua saya di Manado bersama dengan kedua orangtuanya, kedua saudara perempuannya dan Debora teman saya. Saya pun diminta untuk cepat datang ke Manado oleh kedua orang tua saya. Dua hari kemudian saya datang ke Manado. Dan Albert melamar saya di depan kedua orang tua saya dan kedua orangtuanya. Kedua orang tua saya setuju dengan hubungan kami dan meminta kami berdua segera meresmikannya ke jenjang pernikahan.

Tepat awal Januari 2019 saya dan Albert resmi menjadi pasangan suami dan istri dihadapan Tuhan. Satu bulan setelah pernikahan kami, Albert dan keluarganya membawa saya pulang ke kampung halaman mereka di Jerman. Saya hidup bahagia bersama dengan Albert dan saat ini saya tengah mengandung lima bulan buah hati kami. Dan sekarang saya sedang berada di Gorontalo untuk sementara waktu karena suami saya Albert membuat sebuah usaha disini dan berencana akan mengembangkannya hingga ke Manado, Sulawesi Utara.

Tuhan YESUS itu sungguh baik, Dia selalu memberikan yang terbaik kepada anak-anak-Nya. Jangan pernah melepaskan YESUS hanya demi pasangan hidup, Tuhan YESUS sanggup memberikan pasangan hidup yang terbaik diluar akal pemikiranmu. Saya tidak pernah bermimpi akan menikah dengan orang Jerman yang kaya apalagi tinggal di Jerman. Tapi Tuhan merancangkan itu sejak semula untuk menjadi jalan hidup saya. Tuhan YESUS sangat baik! Teramat baik dan sungguh sangat baik!

Sumber : Diana Podung

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three − one =