SAINT KILDA, PULAU WABAH YANG DISUCIKAN DENGAN MINYAK URAPAN

Saint Kilda adalah sebuah kepulauan di Skotlandia yang dahulu pernah dihuni oleh manusia selama 2000 tahun lebih, terdiri dari pulau Hirta yang menjadi pulau utama yang pernah ditinggali oleh koloni manusia. Namun pada 1926 kepulauan Saint Kilda dilanda wabah cacar dan flu yang membunuh hampir 90% penduduknya sehingga pada tahun 1930 sisa penduduknya yang masih hidup dievakuasi dan seluruhnya meninggalkan wilayah ini dan pulau-pulau itu dibiarkan menjadi pulau kosong. Wabah cacar dan flu diduga masih ada di wilayah Saint Kilda sehingga tidak ada seorangpun yang berani tinggal di wilayah ini dari tahun 1930 hingga sekarang. 

Tidak ada penduduk permanen di wilayah ini sejak kejadian wabah itu, karena orang-orang takut dengan wabah yang diduga masih ada di Saint Kilda. Kepulauan ini hanya dihuni oleh domba liar, kambing liar dan burung-burung liar. Saat ini Saint Kilda menjadi wilayah konservasi dan tinggali oleh para penjaga konservasi yang mendiami pulau-pulau ini hanya saja tidak ditinggali secara permanen.

Turis diperbolehkan datang di wilayah ini dan banyak rumah-rumah dan bangunan di pulau ini yang rusak telah mendapat perbaikan oleh pemerintah Britania Raya, hanya saja pengunjung tidak diizinkan oleh para penjaga pulau untuk menginap karena keadaan Saint Kilda yang menjadi aneh saat sore menjelang malam hari.

Para penjaga kepulauan konservasi ini menuturkan bahwa saat sore menjelang malam hari, suasana pulau Hirta, Saint Kilda berubah menjadi mencekam, para penjaga yang tinggal di pulau ini sering mendengar suara-suara aneh seperti ada banyak penduduk sedang berbicara, mencangkul tanah, anak-anak yang tertawa dan suara tangisan, erangan kesakitan dan teriakan yang mengerikan dimalam hari. Saat di cek, tidak ditemukan seorang manusia pun, hanya suara-suara saja. Para penjaga konservasi meyakini bahwa itu semua adalah roh-roh penduduk Saint Kilda yang sudah meninggal akibat wabah di masa lalu.

Pada tahun 2015 Thomas Nickson datang ke pulau ini dan mendengar cerita demikian dari para penjaga pulau-pulau konservasi itu, untuk membuktikannya Thomas Nickson memberanikan diri untuk menginap dua malam bersama para penjaga pulau ditempat itu. Alhasil yang mereka katakan adalah kebenaran, sore menjelang malam suasana Hirta, Saint Kilda berubah menjadi sangat aneh dan mencekam. Thomas Nickson mendengar semua suara-suara aneh di tempat itu, tepat persis seperti yang para penjaga pulau katakan, dia bahkan melihat dengan mata kepalanya sendiri ada anak-anak yang berlarian di pantai dan tertawa dengan nyaring dan mengerikan, padahal tidak ada anak-anak di pulau itu, saat mencoba mendekati, Thomas dan penjaga konservasi yang bersamanya tidak menemukan anak-anak itu, mereka hilang begitu saja dari pandangan mereka.

Setelah dua hari di Saint Kilda, Thomas Nickson kembali ke Edinburgh dan dua minggu kemudian Thomas Nickson membawa penginjil Rev. Martin William datang ke Saint Kilda bersama tim pendoanya yang berjumlah delapan orang dan melakukan pengurapan dengan minyak urapan di tempat ini serta mendoakan Saint Kilda. Sejak hari pengurapan minyak itu dilakukan, diakui oleh para penjaga wilayah konservasi, bahwa tidak pernah lagi ada suara erangan tangisan aneh di sore menjelang malam hari seperti yang biasa mereka dengarkan di Hirta, Saint Kilda, bahkan suara aneh seperti manusia bertani dan mencangkul tanah, suara seperti orang-orang banyak berbicara, suara anak-anak tertawa sudah tidak pernah terdengar lagi. Saint Kilda sudah tidak lagi seperti pulau hantu, bahkan para penjaga mengatakan sepertinya para hantu itu sudah pergi sejak pulau ini diurapi minyak dan didoakan oleh Rev Martin William dan timnya. 

Sumber :

Thomas Nickson testimony

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × 2 =