(By : Trivena Meiyanti – Tim Penulis Stand To Jesus)
Kalian tahu tembikar. Tembikar adalah sebuah kerajinan tangan dari tanah liat. Untuk menjadi sebuah tembikar yang indah dan memiliki nilai jual yang mahal, dia harus melalui beberapa proses yang sangat menyakitkan baginya.
Tapi tembikar ini tau bahwa seorang pengrajin ini akan membentuknya menjadi sesuatu yang indah dan di sukai oleh banyak orang. Proses yang di laluinya itu dimulai dari pembentukan tanah liat. Tembikar ini mulai di bentuk sesuai dengan keinginan seorang pengrajin.
Lewat pembentukan ini pun dia tidak langsung menjadi sebuah tembikar yang utuh dan sempurna. Dia juga harus melewati penjemuran di bawah terik matahari yang sangat terik dan membuatnya merasakan sakit di tubuhnya.
Dan
setelah
itu
prosesnya
pun
belum
selesai,
dia
juga
harus
menjalani
namanya
proses
pembakaran
di
suhu
yang
sangat
tinggi,
lagi-lagi
dia
merasakan
kesakitan.
Dalam
proses
pembakaran
tersebut
bertujuan
agar
tembikar
itu
menjadi
lebih
kuat.
Setelah
itu
dia
harus
melalui
proses
penyempurnaan
barulah
tembikar
itu
selesai
di
buat.
Dengan melalui semua proses yang sangat menyakitkan itu dia akan menjadi sebuah tembikar yang indah dan mempunyai nilai jual yang tinggi.
Demikian pula dengan hidup kita. Kita smua pasti akan melalui sebuah proses hidup yang menyakitkan. Membuat kita ingin menyerah. Tapi dari sinilah aku di ingatkan kembali betapa pentingnya sebuah proses dalam hidup.
Dari proses kita dibentuk menjadi seseorang yang lebih baik dan lebih kuat. Setiap proses yang di ijinkan terjadi dalam hidup pasti memiliki tujuan yang baik untuk kita. Serahkan lah sepenuhnya hidupmu ke dalam Tuhan. Seperti seorang tembikar yang menyerahkan dirinya untuk di bentuk, demikian pula dengan kita. Percayalah dengan segenap hatimu, bahwa Tuhan pasti selalu memberikan yang terbaik untukmu lewat proses yang terjadi dalam hidup kita.
Tuhan pasti memberikan kita kekuatan untuk melalui setiap proses yang ada. Tetaplah berpegang teguh pada-Nya. Tetap semangat dan jangan menyerah. Percayalah selalu ada pelangi setelah badai.
Yeremia 18:3-6 (IMB) Lalu aku pergi ke rumah seorang penjunan dan melihat ia sedang melakukan pekerjaannya di atas roda pelarikan. Ketika bejana yang ada di tangannya, yang sedang ia buat dari tanah liat itu rusak, maka ia membentuknya kembali menjadi bejana yang lain, menurut apa yang baik di mata penjunan itu untuk dibuat. Kemudian firman YAHWEH datang kepadaku berkata, “Hai keturunan Israel, tidak dapatkah Aku berbuat kepadamu seperti penjunan ini?” Firman YAHWEH. “Lihatlah, sebagaimana tanah liat di tangan penjunan, begitu pula kamu di dalam tangan-Ku, hai keturunan Israel.
Tuhan YESUS Memberkati