(By : Nathanael Agung Surya Putra – Tim Penulis Stand To Jesus)
katanya, “Sungguh, kami dapati penjara itu terkunci dengan seluruh pengamanan dan para penjaga sedang berdiri di depan pintu. Namun, setelah membukanya, kami tidak menemukan seorang pun di dalamnya.” (Kisah Para Rasul 5:23 – IMB)
Tuhan menciptakan manusia dengan sesuatu yang sangat spesial dan berbeda dari ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, karena manusia dilengkapi dengan akal dan pikiran. Sayangnya dalam menjalani hidup ini manusia lebih sering mengandalkan akalnya sendiri daripada hidup mengandalkan Tuhan. Celah ini dimanfaatkan Iblis untuk menanamkan benih keraguan, benih kebimbangan dan benih ketidakpercayaan, sehingga manusia tidak lagi sepenuhnya percaya akan kuasa Tuhan.
Sebagai manusia ciptaan-Nya kita harus menyadari bahwa akal kita ini sangatlah terbatas. Dengan akal itu kita takkan mampu menjangkau dan menyelami kebesaran kuasa Tuhan, kasih-Nya, karya-Nya, kekuatan-Nya dan pekerjaan-pekerjaan-Nya.
“Sebab, sebagaimana langit lebih tinggi daripada bumi, demikianlah jalan-jalan-Ku lebih tinggi daripada jalan-jalanmu, begitu juga rancangan-rancangan-Ku daripada rancangan-rancanganmu.” (Yesaya 55:9 – IMB).
Karena itu jangan sekali-kali menempatkan firman Tuhan di bawah akal kita, tetapi tempatkanlah firman Tuhan itu di atas akal kita.
Akal kita harus tunduk sepenuhnya di bawah otoritas firman Tuhan. Jangan sekali-kali mengukur dan menilai perkara-perkara rohani atau segala perkara yang Tuhan kerjakan dengan kemampuan akal kita, karena sampai kapan pun kita takkan sanggup.
“Bagi Dia yang berkuasa untuk melakukan segala sesuatu, jauh melebihi apa yang kita minta atau pahami, sesuai dengan kuasa yang bekerja di dalam kita,” (Efesus 3:20 – IMB).
Perkara-perkara yang tak masuk akal atau yang mustahil itulah yang Tuhan kerjakan dan sediakan bagi orang yang mengasihi-Nya.
Dalam menghadapi masalah seberat apa pun tak perlu kita mereka-reka jalan, tak perlu kita takut dan stres, serahkan semuanya kepada Tuhan, karena Dia selalu punya cara untuk menolong kita dan cara-Nya penuh keajaiban.
Tetapi seperti telah tertulis: “Apa yang belum pernah dilihat mata dan belum pernah didengar telinga dan belum pernah timbul di dalam hati manusia, itulah yang disediakan Elohim bagi mereka yang mengasihi Dia.” (1 Korintus 2:9 – IMB).
Ketika dihadapkan pada hal-hal yang tak masuk akal seharusnya kita terdorong untuk semakin melekat kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya. Seperti mujizat yang dialami oleh Petrus dan Yohanes dalam perikop ayat diawal, itu merupakan bukti bahwa Tuhan kita adalah ahli dalam mengerjakan hal-hal yang mustahil dan tidak masuk akal!