MENJAWAB PERTANYAAN SEPUTAR : APAKAH KEKRISTENAN MENGENAL REINKARNASI?

(By : Dessy Ariadna – Tim Penulis Stand To JESUS)

Apakah Kekristenan mengenal reinkarnasi? Apakah Kekristenan mengajarkan mengenai reinkarnasi? Ini sering menjadi pertanyaan dan saya akan menjawabnya berdasarkan sudut pandang dari firman Tuhan.

Terlebih dahulu kita harus pahami apa itu reinkarnasi. Reinkarnasi adalah suatu kepercayaan yang berasal dari agama Hindu dan Buddha, reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa orang yang sudah meninggal akan dilahirkan kembali dalam kehidupan yang baru, bisa dalam wujud manusia atau bahkan dilahirkan kembali dalam wujud hewan, tergantung dengan hasil perbuatannya terdahulu di masa kehidupan sebelumnya.

Lalu bagaimana dengan Kekristenan? Apakah Kekristenan mengajarkan mengenai reinkarnasi dan mengenal reinkarnasi?

Ibrani 9:27 (IMB) Manusia ditetapkan untuk mati satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.

Kekristenan tidak mengajarkan mengenai reinkarnasi atau kelahiran kembali dari manusia-manusia yang telah meninggal. Lalu apa makna ciptaan baru dalam Bible? Apakah itu sama dengan reinkarnasi? Banyak orang awam yang salah kaprah dan menyamakannya dengan reinkarnasi padahal jelas itu berbeda.

2 Korintus 5:17 (IMB) Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; semua yang lama sudah berlalu, sesungguhnya semua yang baru sudah datang.

Ciptaan baru dalam Bible bukanlah reinkarnasi melainkan kehidupan yang baru dari orang-orang yang telah menerima YESUS Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, jadi tidak ada sangkut pautnya dengan reinkarnasi. Karena Bible tidak mengajarkan bahwa ada kelahiran kembali ke bumi setelah kematian. 

Bible hanya mengajarkan mengenai Inkarnasi, tentu saja Inkarnasi dan reinkarnasi adalah dua hal yang berbeda. Inkarnasi adalah keadaan dimana Tuhan datang dan lahir ke dalam dunia dalam wujud manusia.

Filipi 2:6-7 (IMB) Dia yang ada dalam wujud Elohim, tidak memperhitungkan kesetaraan dengan Elohim sebagai sesuatu yang harus dipertahankan. Sebaliknya, Dia mengosongkan diri-Nya, mengambil wujud seorang hamba agar menjadi serupa dengan manusia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × three =