MANASHE : Tidak Pernah Ada Kata Terlambat Untuk Bertobat

(By : Dessy Ariadna – Tim Penulis Stand To Jesus)

2 Tawarikh 33:12-13 (IMB) Ketika ia menderita, ia mencari wajah YAHWEH, Elohimnya, dengan sangat merendahkan diri di hadapan Elohim, leluhurnya, ia berdoa kepada-Nya dan Dia menerima permohonannya, mendengarkan permohonannya, lalu Dia membawanya kembali ke Yerusalem ke kerajaannya. Demikianlah Manashe mengenal bahwa YAHWEH, Dialah Elohim.

Manashe adalah anak dari Hizkia, ia menjadi raja atas Israel setelah ayahnya meninggal. Sayangnya Mahashe hidup tidak sama seperti ayahnya, ia melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan hidup mengikuti kedagingannya. Ia menyimpang sangat parah dari jalan Tuhan. Manashe menyembah berhala, bahkan yang lebih parahnya Manashe dengan tega mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban bakaran untuk berhala, ia juga terlibat dalam okultisme (ramalan, sihir, tenung dan bersekutu dengan para pemanggil arwah), tidak cukup itu semua, ia menambah kejahatannya dengan menaruh juga patung berhala di dalam Bait Tuhan dan menyesatkan bangsa Israel (2 Tawarikh 33:1-9), ia juga banyak sekali menumpahkan darah orang yang tidak bersalah (2 Raja-raja 21:16).

Tuhan berfirman kepada Manashe dan orang Israel tetapi mereka menolak mendengarkan firman Tuhan (2 Tawarikh 33:10). Puncaknya kerajaan Israel diserang oleh tentara raja Asyur, Manashe ditangkap dan dalam keadaan terbelenggu rantai ia dibawa sebagai tawanan ke Babilon (Babel).

2 Tawarikh 33:12b (IMB) lalu mereka menjerat Manashe dengan tali berduri dan membelenggunya dengan rantai tembaga kemudian membawanya ke Babilon.

Dalam keadaannya yang luar biasa menderita, Manashe teringat kepada YAHWEH dan berdoa kepada-Nya. Tuhan berbelas kasihan kepada Manashe dan menjawab doanya serta memulihkan keadaannya. Manashe dibawa Tuhan kembali ke Yerusalem dan kedudukannya sebagai raja dipulihkan oleh YAHWEH (2 Tawarikh 33:13).

Sejak saat itu Manashe mengenal dan mengetahui bahwa YAHWEH lah Elohim yang sesungguhnya dan bukan berhala-berhala yang selama ini dia sembah. Sejak saat itu Manashe hidup dalam pertobatan dan ia menjauhkan segala berhala dari rumah Tuhan dan dari Yerusalem, ia mempersembahkan korban kepada YAHWEH dan hidup dalam jalan Tuhan hingga akhir hayatnya (2 Tawarikh 33:15-20).

Firman Tuhan berkata dalam Mazmur 103:12 (IMB) Sejauh timur dari barat, demikianlah dijauhkan-Nya pelanggaran-pelanggaran kita dari pada kita.

Roma 4:7-8 (IMB) “Berbahagialah mereka yang pelanggaran-pelanggarannya dihapuskan, dan yang dosa-dosanya ditutupi. Berbahagialah orang yang dosanya tidak diperhitungkan oleh TUHAN.”

Tidak pernah ada kata terlambat untuk bertobat, separah apapun masa lalu kita dan apa yang pernah kita perbuat, tangan Tuhan tetap terbuka bagi kita, belas kasihan-Nya tetap ada bagi kita. Manashe mengalaminya. Sadarkah saudara bahwa Tuhan mengampuni Manashe bahkan sebelum ia tahu berbuat baik? Manashe menyakiti hati Tuhan dengan luar biasa tetapi Tuhan tetap mengasihi dia dan berbelas kasihan kepadanya, bahkan saat Manashe menolak firman Tuhan yang disampaikan kepadanya, Tuhan tetap bersabar terhadapnya. Dan ketika Manashe dalam masalah, Tuhan sebenarnya bisa saja tidak mendengarkan doanya, tetapi Tuhan tetap berbelas kasihan dan mengabulkan permohonan Manashe. Bukan karena Manashe hebat dan sangat oke tetapi semua karena anugerah dan belas kasihan yang Tuhan miliki dalam diri-Nya.

Hari ini siapapun kamu dan apapun keadaanmu dan masa lalumu, datanglah kepada Tuhan dengan apa adanya, dan ingatlah kepada korban YESUS diatas kayu salib yang telah mengampuni semua dosa dan kesalahanmu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

10 + 2 =