(Ini adalah kesaksian Alexander Jackson yang dia bagikan secara live di Tiktok, Alexander Jackson adalah seorang Kristen yang tinggal di Quebec, Kanada)
Alexander Jackson memiliki sakit hati dan kepahitan kepada ayah kandungnya karena ayah kandungnya sering melakukan kekerasan fisik kepada ibu kandungnya dan juga kepadanya sejak masih kecil hingga menginjak usia 14 tahun. Pada saat usia Alexander Jackson menginjak 19 tahun, dia memutuskan untuk menjadi seorang transgender dan merubah dirinya dari pria menjadi wanita dan sempat menganti namanya menjadi Barbara Jackson.
Alexander Jackson sangat menyayangi ibunya karena itulah dia tidak pernah bisa menerima perlakuan ayahnya kepada ibunya, ketika ayah Jackson meninggal saat Jackson masih berusia 14 tahun, Jackson merasa itulah awal kebahagiaan baginya dan ibunya karena sudah lepas dari “iblis” yang selama ini menganggu kebahagiaan mereka.
Hanya saja kebahagiaan itu bagi ibu Jackson tidaklah berlangsung lama, karena pada usia 19 tahun Alexander Jackson memutuskan untuk menjadi seorang transgender dan itu merupakan pukulan berat bagi ibunya karena ibunya berharap Alexander Jackson menjadi seorang pria yang baik, tidak mencontoh ayahnya dan bisa menjadi suami dan ayah yang baik jika suatu hari kelak dia menikah dengan seorang wanita dan memiliki anak-anak.
Alasan kuat Alexander Jackson menjadi seorang transgender adalah karena dirinya sangat membenci pria, dan sejak masih kecil dirinya juga tidak pernah merasa bahwa dia adalah seorang pria, Alexander Jackson selalu merasa bahwa dirinya adalah seorang anak perempuan dan dia lebih senang bermain bersama anak-anak perempuan ketimbang anak-anak laki-laki, dia juga merasa bahwa dirinya lebih memahami perasaan wanita dan merasakan dirinya adalah bagian dari mereka.
Alexander Jackson bahkan sempat berpacaran dengan seorang wanita yang bertransgender menjadi pria, menurutnya itu tidak masalah yang penting pacarnya sebenarnya adalah seorang wanita hanya dia bertransgender menjadi seorang laki-laki, yang penting dia tidak berpacaran dengan seorang laki-laki karena dia tidak suka laki-laki. Namun tetap saja dimata ibu Jackson ini adalah hal yang salah karena wujud anaknya dan kekasih anaknya tetap tidak sesuai dengan yang seharusnya, jiwa mereka seperti tertukar.
Ibu Alexander Jackson hanya bisa mendoakan agar anaknya kembali kepada citra dirinya dan tidak lagi hidup dalam kepahitan masa lalu saat ayahnya masih hidup. Alexander Jackson sempat tidak pergi ke gereja selama 8 tahun karena orang-orang di gereja menolaknya akibat dia seorang transgender. Hal itu membuat Alexander Jackson sangat membenci orang-orang di dalam gereja karena menurut dia mereka semua sok suci dan tidak mau menerima orang lain apa adanya sebagai seorang manusia.
Hingga pada saat dirinya berlibur ke Prince Rupert, Kanada. Alexander Jackson bertemu dengan seorang mantan transgender yang sudah di dalam Tuhan bernama Carlos, dan setelah saling bercerita ternyata Carlos juga memiliki latar belakang yang sama dengannya. Lalu Jackson merasa tertarik dengan apapun yang dikatakan oleh Carlos, bahkan semua cerita tentang kesaksian hidupnya sangat menarik bagi Jackson. Carlos mengajak Jackson mengikuti KKR di gerejanya, awalnya Jackson menolak, tetapi Carlos terus mendesaknya dan mengatakan ada beberapa jemaat yang sebelumnya juga dari latar belakang transgender di gerejanya. Singkat cerita akhirnya Jackson mengikuti KKR tersebut.
Dan pada saat Jackson kembali ke Quebec, Kanada, dia mengalami perjumpaan dengan YESUS KRISTUS secara pribadi melalui mimpi berturut-turut selama 5 hari. Sejak saat itu Alexander Jackson merasakan berangsur-angsur ada yang berbeda dengan dirinya, sebulan setelah bermimpi berjumpa dengan YESUS, dia merasa tidak tertarik lagi menggunakan pakaian wanita, sebulan berikutnya dia merasa tidak tertarik lagi menggunakan high heels yang biasanya menjadi kesukaannya, hanya dalam waktu 6 bulan Alexander Jackson mengungkapkan bahwa dirinya lepas begitu saja dari segala macam aksesoris wanita yang selama ini dia pakai selama bertahun-tahun dan dia sendiri heran dengan yang terjadi padanya.
Saat ini Alexander Jackson sudah berpakaian normal seperti pria pada umumnya, dan dia terdaftar sebagai salah satu jemaat tetap di sebuah gereja di Quebec, Kanada. Harapan Jackson saat ini hanyalah agar dirinya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi ke depannya dan semakin mencintai Tuhan.