Menjawab Tuduhan YESUS KRISTUS yang Adalah Tuhan Berdoa Kepada Diri-Nya Sendiri di Taman Getsemani
(By : Mikhael STJ)
YESUS berdoa di taman Getsemani – Kenapa YESUS berdoa kepada Bapa di taman Getsemani – Seringkali umat seberang mempertanyakan terkait iman Kristen dan menuduh atau memframing hal-hal yang tidak benar. Salah satu pertanyaan yang cukup sering dipertanyakan adalah tentang “mengapa Yesus berdoa kepada Bapa di taman Getsemani , padahal Dia adalah Tuhan?” seperti yang tertulis pada Matius 26:36-46 , Markus 14:32-38 & Lukas 22:40-46. Pada dasarnya memang pertanyaan ini merupakan pertanyaan teologis yang kompleks dan telah didiskusikan selama berabad-abad. Dan pertanyaan ini sering dijadikan alat untuk menyerang Iman Kekristenan.
Ada beberapa perspektif yang dapat membantu menjelaskan hal ini:
1. Ketiga Pribadi dalam Trinitas:
- Kristen Protestan, Katholik bahkan Ortodoks percaya bahwa Tuhan ada dalam tiga pribadi atau realita: Bapa, Anak (YESUS), dan Roh Kudus. Meskipun ketiga pribadi ini satu dalam esensi atau hakikat nya sebagai Tuhan, mereka unik dalam peran dan fungsi.
- Doa YESUS kepada Bapa dipandang sebagai ekspresi hubungan intim dan penuh kasih antara Anak dan Bapa dalam Tritunggal. YESUS tidak berdoa kepada diri-Nya sendiri, melainkan kepada pribadi Bapa dalam kesatuan Trinitas.
2. Kemuliaan dan Kemanusiaan Kristus:
- YESUS memiliki dua natur (dwi nature): natur ilahi dan natur manusia. Sebagai Anak Elohim, Dia memiliki kemuliaan ilahi dan kesatuan dengan Bapa. Namun, sebagai manusia, Dia juga mengalami keterbatasan dan penderitaan manusia, termasuk rasa takut dan kesedihan.
- Firman adalah salah satu gelar untuk YESUS Kristus. Ketika YESUS Kristus menjadi manusia, maka Firman menjadi daging. Maka Doa di Getsemani dipandang sebagai manifestasi dari natur manusia (kemanusiaan yang memiliki daging) YESUS tanpa keilangan keilahiannya. Dia mengalami penderitaan dan kecemasan menghadapi kematian dan pengorbanan yang akan datang layaknya seorang manusia, dan mencari kekuatan dan penghiburan dari Bapa-Nya dengan berdoa.
3. Ketaatan dan Kerendahan:
- YESUS, meskipun Tuhan, memilih untuk taat kepada kehendak Bapa dan menjalani misi penyelamatan umat manusia dengan kerendahan. Doa di Getsemani menjadi contoh kerendahan dan ketaatan-Nya itu.
- Dia menyerahkan diri sepenuhnya kepada kehendak Bapa, bahkan ketika itu berarti menghadapi penderitaan yang sangat besar. Doa-Nya mengungkapkan ketergantungan-Nya kepada Bapa dan memperkuat tekad-Nya untuk memenuhi misi penyelamatan.
4. Makna Simbolis :
- Doa YESUS di Getsemani juga memiliki makna simbolis yang penting. Ini melambangkan pergumulan batin yang dialami oleh setiap manusia dalam menghadapi tantangan dan penderitaan hidup.
- Doa ini mengajarkan tentang pentingnya berdoa dan mencari kekuatan dari Tuhan dalam masa-masa sulit, serta tentang ketaatan kepada kehendak Tuhan, bahkan ketika itu tidak sesuai dengan keinginan kita sendiri.
Apakah Saat itu YESUS Berdoa Kepada Diri-Nya Sendiri?
Tidak, YESUS tidak berdoa kepada dirinya sendiri ketika Yesus berdoa kepada Bapa di taman Getsemani. Kembali saya tegaskan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, YESUS adalah Tuhan yang menjelma menjadi manusia, sehingga Dia memiliki dua natur, yaitu natur ilahi dan natur manusiawi. Dalam natur ilahi-Nya, YESUS adalah Tuhan yang sama dengan Bapa dan Roh Kudus. Dalam natur manusiawi-Nya, YESUS adalah manusia yang sama seperti kita, memiliki perasaan, emosi, dan keinginan yang sama.
Ketika YESUS berdoa kepada Bapa di taman Getsemani, Dia berdoa dengan natur manusiawi-Nya. Dia merasakan ketakutan, kesedihan, dan kelelahan yang luar biasa. Dia tahu bahwa Dia akan segera disalibkan, dan Dia merasakan penderitaan yang akan dialami-Nya. Dalam doa-Nya, Dia memohon kepada Bapa untuk menghilangkan penderitaan itu, tetapi Dia juga menyerahkan diri kepada kehendak Bapa.
KESIMPULAN
Doa YESUS di taman Getsemani adalah doa yang sangat indah dan penuh makna. Jadi, meskipun pertanyaan ini tampak kontradiktif, namun perspektif Trinitas, dualitas natur Kristus, ketaatan dan kerendahan-Nya, serta makna simbolis, membantu kita memahami mengapa YESUS berdoa kepada Bapa di Getsemani.
Doa ini bukan suatu pengingkaran keilahian-Nya, melainkan manifestasi dari kerendahan, ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa, kemanusiaan, penderitaan yang akan dialami-Nya dan hubungan intim-Nya dengan Bapa dalam Tritunggal.