(By : Dessy Ariadna – Tim Penulis Stand To Jesus)
Ada banyak orang yang melayani Tuhan dengan berbagai motif, ada yang melayani dengan tulus hati karena menyadari betapa besar anugerah yang telah Tuhan berikan ke dalam hidupnya, namun ada juga yang melayani dengan motif yang tidak tulus, seperti dengan tujuan agar menjadi orang yang terpandang dimata orang lain dan berbagai motif tidak tulus lainnya.
Sejatinya pelayanan kepada Bapa disorga, haruslah didasari oleh cinta dan pengorbanan bukan karena embel-embel ingin ini dan itu. Tidak heran motivasi yang salah diawal membuat banyak orang yang melayani pada akhirnya menjadi kecewa saat apa yang dia inginkan tidak tercapai sesuai yang ia harapkan, alhasil mundur dari pelayanan sudah bukan menjadi hal yang baru lagi di dalam gereja. Semua berawal dari motivasi masing-masing orang dibalik itu.
Sekarang apa motivasi saudara dalam melayani Tuhan, pujian dari manusia? Atau rasa cinta karena saudara menyadari kebaikan Tuhan YESUS yang begitu besar dalam kehidupan saudara. Mengutip dari Lukas 15, yang bercerita tentang anak yang terhilang. Sangat jelas bahwa anak sulung hitung-hitungan dalam melayani bapanya. Motif dibalik dia melayani bapanya selama bertahun-tahun bukan didasarkan atas dasar kasih sayang melainkan karena ada hal lain yang si sulung kejar, dan pada saat hal yang dia harapkan dan kejar tidak sesuai dengan kenyataan, ia mulai protes kepada bapanya dan menunjukkan ketidaksenangannya.
Lukas 15:29-30 (IMB)
Namun ia menjawab dan berkata kepada ayahnya: Lihatlah, bertahun-tahun aku telah menghambakan diri kepada bapa dan aku tidak pernah melanggar perintah bapa, tetapi belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk aku bersukaria bersama sahabat-sahabatku.
Tetapi ketika anak bapa, yang telah menghabiskan kekayaan bapa bersama para pelacur itu datang, bapa menyembelih anak lembu tambun untuknya.
Mungkin sebagian orang berpikir bahwa kemarahan si sulung dalam perikop itu terlihat wajar mengingat apa yang telah dilakukan oleh adik bungsunya memang bisa dikatakan sangat keterlaluan. Namun tetap saja ada motif tidak benar dari si sulung selama ini dalam melayani bapanya. Dia berharap upah dari bapanya karena selama ini telah melayani bapanya dengan baik.
Motivasi yang salah dari si sulung sejak awal mula membuat dia lupa akan satu hal :
Lukas 15:31 (IMB)
Lalu ia berkata kepadanya: Anakku, engkau selalu bersamaku, dan semua milikku adalah milikmu.
Si sulung lupa bahwa ia adalah anak dan bukan hamba, semua yang dimiliki bapanya adalah sejatinya miliknya juga, namun motivasinya yang salah membuat dia lupa akan statusnya sehingga dia menempatkan dirinya bukan lagi sebagai anak melainkan sebagai hamba! Bisa dibayangkan betapa mirisnya yang dialami si sulung yang akibat hitung-hitungan kepada bapanya membuat dia lupa akan siapa jati dirinya sendiri.
Firman Tuhan dalam Galatia 4:7 (IMB) berkata : “Demikianlah engkau bukan lagi hamba, melainkan anak, dan jika anak, maka engkau juga adalah pewaris Elohim melalui Kristus.”
Sebagai anak-anak Bapa YAHWEH, kita adalah pewaris kerajaan sorga oleh iman percaya kita kepada Tuhan YESUS Kristus. Hamba hanya menerima upah dari tuannya, sedangkan anak menerima warisan dari Bapanya. Namun banyak anak-anak Tuhan tidak menyadari hal ini sehingga melayani Tuhan bukan lagi atas dasar kasih anak terhadap Bapa karena menyadari kebaikan Bapa yang begitu besar kepadanya, melainkan atas dasar mengejar upah saja dan motif-motif tidak tulus lainnya.
Sekarang pertanyaannya masihkah kita hitung-hitungan dengan Tuhan dalam melayani Dia, dalam berdoa, membaca firman-Nya, dalam menabur dipelayanan pekerjaan-Nya, dalam melayani sesama kita dan lainnya??? YESUS sendiri tidak pernah hitung-hitungan dengan kita saat Dia mati bagi kita di kayu Salib untuk menebus dan menyelamatkan kita yang percaya kepada-Nya. Lakukanlah segalanya dengan hati yang murni dan ketulusan bagi kemuliaan Tuhan tanpa menghitung untung dan rugi.
Bagi orang-orang yang masih hitung-hitungan dengan Tuhan dalam banyak hal, saya hanya mau katakan, kalau Tuhan mau hitung-hitungan dengan kita, Dia bisa lakukan itu tetapi Dia tidak mau melakukannya. Kalau Tuhan saja tidak pernah hitung-hitungan dengan segala kebaikan dan berkat yang Dia limpahkan kepada kita selama ini, masihkah kita hitung-hitungan kepada-Nya dalam melayani-Nya? Sederhananya kita masih bisa bernafas hingga hari ini itu murni semua karena kebaikan Tuhan dan Dia tidak pernah hitung-hitungan dengan nafas hidup yang Dia berikan kepada kita, bagaimana jika Dia hitung-hitungan dengan oksigen yang dia berikan kepada manusia? Sudah pasti manusia tidak akan sanggup untuk membayarnya !!!
1 Petrus 1:18-19 (IMB)
Karena kamu mengetahui bahwa kamu sudah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia, yang diwariskan oleh leluhurmu, bukan dengan barang yang fana, perak ataupun emas, melainkan dengan darah Kristus yang mahal, seperti darah anak domba yang tanpa cacat dan noda.
Kolose 3:23-24 (IMB)
Apa pun yang kamu lakukan, lakukanlah dengan segenap hati seperti kepada TUHAN dan bukan seperti kepada manusia; kamu mengetahui bahwa dari TUHAN-lah kamu akan menerima warisan sebagai imbalanmu, karena kamu melayani Kristus, Tuhan.