(Penulis : Dessy Maharani – Stand To JESUS)
Kejadian 3:12 (IMB) Manusia itu menjawab, “Wanita yang Engkau berikan untuk bersamaku, dialah yang telah memberikan buah dari pohon itu, dan aku memakannya. ”
Di taman Eden, Adam menyalahkan Hawa dan menjadikannya kambing hitam atas kejadian yang menyebabkan kejatuhan mereka berdua. Kenapa saya katakan Hawa menjadi kambing hitam, karena dalam kejadian kejatuhan manusia di taman Eden, Hawa tidak sepenuhnya bersalah. Yang pertama Hawa telah ditipu oleh iblis si ular tua, dan yang kedua Adam bersama dengan Hawa pada waktu kejadian penipuan terhadap Hawa terjadi, dan Adam hanya diam saja pada saat Hawa bercakap-cakap dengan iblis si ular tua di taman Eden. Apa bukti dari perkataan saya bahwa Adam bersama dengan Hawa pada saat itu?
Kejadian 3:6 (IMB) Wanita itu melihat bahwa pohon itu baik untuk dimakan, dan menarik untuk dilihat, serta menjadikan bijaksana, maka ia memetik buah itu dan memakannya lalu MEMBERIKAN kepada SUAMINYA yang ada BERSAMA dengan dia, dan suaminya pun MEMAKAN buah itu.
Bible dengan jelas mengatakan bahwa Adam ada BERSAMA dengan Hawa pada saat kejadian penipuan itu terjadi dan dia membiarkan begitu saja Hawa bercengkrama dengan iblis si ular tua tanpa menegur Hawa maupun mengusir iblis yang berbicara dengan Hawa. Padahal Adam telah diberi kuasa oleh Tuhan atas seluruh bumi dan dia bisa memerintahkan si ular tua untuk keluar dari taman Eden, tetapi dia tidak melakukannya.
Bukannya mengakui bahwa mereka berdua sama-sama bersalah, Adam malah menyalahkan Hawa dan melimpahkan segala kesalahan kepada Hawa. Sikap Adam yang mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahannya sendiri atas bungkamnya dia saat Hawa sedang ditipu oleh setan, menunjukkan bahwa Adam tidak ingin dirinya disalahkan atas apapun juga. Dia mencari zona aman agar dirinya tidak dipersalahkan.
Sikap mencari kambing hitam seperti ini sangatlah tidak patut, jika memang bersalah maka akuilah, bukan malah mencari alibi dan melimpahkan semua kesalahan kepada orang lain. Adam dan Hawa sama-sama bersalah, keduanya sama-sama melakukan kesalahan, tetapi Adam hanya menyudutkan Hawa atas kegagalannya.
Padahal jika Adam tidak diam saja pada saat Hawa sedang bercengkrama dengan iblis si ulat tua, dan segera menegor Hawa dan mengusir si iblis, maka tentunya manusia tidak akan pernah mengalami kejatuhan di taman Eden.
Sikap mencari kambing hitam seperti Adam juga dilakukan oleh Saul, dimana saat Samuel memarahinya berkaitan dengan hewan ternak bangsa Amalek yang tidak dia musnahkan, Saul malah menyalahkan seluruh rakyat atas kejadian itu, dia mengkambinghitamkan rakyat untuk kesalahan yang dia perbuat.
1 Samuel 15:19-21 (IMB) Lalu mengapa engkau tidak menaati suara YAHWEH? Tetapi engkau telah menyambar jarahan itu, dan berlaku jahat di depan mata YAHWEH. ” Lalu Saul berkata kepada Samuel, “Aku telah menaati suara YAHWEH, pergi ke jalan di mana YAHWEH mengutusku, membawa Agag, raja orang Amalek itu, dan aku telah memusnahkan Amalek. Tetapi rakyat mengambil dari jarahan: domba, lembu sapi, dan barang-barang pilihan dari yang seharusnya dimusnahkan, untuk dikurbankan bagi YAHWEH, Elohimmu, di Gilgal. “
Kisah Adam dan Hawa mengajarkan kepada semua orang untuk jangan mencari kambing hitam, karena orang yang terbiasa mencari kambing hitam untuk menutupi kesalahannya dan tidak mau mengakui kesalahannya adalah orang yang sombong dan tidak mau belajar dari kesalahan, orang yang tidak mau belajar dari kesalahannya dan menjadi lebih baik, tidak akan pernah mengalami kemajuan dalam hidupnya.
Silahkan baca artikel kami yang lainnya :
https://standtojesus.me/home/perbedaan-ular-yang-menipu-hawa-di-taman-eden-dengan-ular-pada-umumnya/