YAEL, PAHLAWAN WANITA YANG TERLUPAKAN

(Penulis : Dessy Ariadna – Stand To JESUS)

Hakim-hakim 4:20-21 (IMB) Sisera berkata kepadanya, “Berdirilah di depan pintu kemah, dan apabila ada orang datang dan bertanya kepadamu: Adakah orang di sini? Jawablah: Tidak ada! ” Namun Yael istri Heber itu mengambil sebuah patok kemah dan palu di tangannya, mendekatinya diam-diam dan menancapkan patok itu ke dalam pelipisnya dan memukulnya hingga menembus tanah, sebab ia telah tidur lelap karena lelahnya, maka matilah orang itu.

Hakim-hakim 4:22 (IMB) Lihatlah, Barak sedang mengejar Sisera, dan Yael keluar menemuinya lalu berkata kepadanya, “Kemarilah, dan aku akan menunjukkan kepadamu orang yang kamu cari. ” Maka Barak mengikutinya dan tampaklah Sisera telah tewas dengan patok di dalam pelipisnya.

Orang-orang tentu familiar dengan nama Debora dan Barak, bahkan kisah kepahlawanan mereka sering di khotbahkan di gereja-gereja, tetapi tidak banyak orang mengenal satu tokoh pahlawan lain dalam kisah Debora dan Barak, tokoh itu bernama Yael, isteri Heber.

Yael adalah orang yang membunuh Sisera, panglima perang raja Yabin dengan patok kemah. Dengan demikian Yael membalaskan kejahatan dan penindasan yang telah dilakukan Sisera selama 20 tahun kepada bangsa Israel.

Yael sebenarnya bukanlah bagian dari bangsa Israel, ia adalah orang Keni, dan suaminya Heber adalah anak Hobab, dan Hobab adalah ipar dari Musa.

Hakim-hakim 4:11 (IMB) Heber orang Keni, anak Hobab ipar Musa itu, telah terpisah dari suku Keni, dan ia membentangkan kemahnya sampai ke pohon tarbantin di Zaanaim, dekat Kedesh.

Kepahlawanan Yael jarang didengar bahkan di khotbahkan karena orang-orang lebih fokus kepada Debora dan Barak. Padahal Yael adalah tokoh penting yang dipakai Tuhan untuk menghabisi musuh Israel. Debora sendiri memuji Yael atas kepahlawanannya karena telah membela kebenaran dan melawan kefasikan.

Hakim-hakim 5:24-27 (IMB) Yang paling diberkati di antara wanita-wanita adalah Yael, istri Heber, orang Keni itu, ia terberkati di antara wanita-wanita di kemah. Orang itu minta air, tetapi ia memberinya susu; dalam cawan yang indah disuguhkannya dadih susu. Ia mengulurkan tangannya mengambil patok dan tangan kanannya mengambil palu tukang, kemudian ia mematok Sisera, ia menghancurkan kepala orang itu, meremukkan dan menembus pelipisnya. Di antara kedua kakinya, orang itu tertunduk, ia jatuh dan tergeletak, di antara kedua kakinya ia jatuh! Di mana orang itu menyerah, di sana ia rebah, jatuh dan binasa.

Apa yang dilakukan Yael sebenarnya sangat beresiko, apalagi Sisera adalah tentara perang terlatih yang sangat dipercaya oleh raja Kanaan, Yabin. Bisa saja Sisera terbangun lalu menghabisi Yael saat itu juga saat mengetahui bahwa Yael berniat membunuhnya dengan patok kemah, tetapi Yael tidak memikirkan resiko itu, dia tetap maju dengan tujuan utamanya menghabisi Sisera dan mengakhiri kejahatannya terhadap bangsa Israel.

Yael tentu pernah mendengar apa saja perbuatan keji yang telah dilakukan oleh Sisera selama 20 tahun kepada bangsa Israel, resiko lain dari tindakan Yael adalah rusaknya hubungan baik suaminya dengan raja Yabin, karena suami Yael punya hubungan yang baik dengan Yabin, raja Kanaan. Dan luar biasanya Yael tidak memperdulikan hal itu dan tetap maju melawan Sisera.

Hakim-hakim 4:17 (IMB) Namun Sisera meloloskan diri dengan berlari ke kemah Yael, istri Heber orang Keni itu, karena ada hubungan baik antara Yabin, raja Hazor dengan keluarga Heber, orang Keni itu.

Dengan matinya Sisera, panglima perang kebanggaan raja Yabin ditangan Yael, yang adalah seorang wanita, merupakan pukulan telak yang merendahkan bagi Yabin, karena pada zaman itu wanita dipandang memiliki derajat yang lebih rendah dari pria, jika mengingat kisah Abimelekh anak Gideon, ada seorang wanita yang melemparkan batu ke kepala Abimelekh dan itu membuat Abimelekh yang dalam keadaan hampir mati ketakutan jika orang-orang akan merendahkannya karena dia telah dikalahkan oleh seorang wanita (Hakim-hakim 9:52-54 – IMB  Lalu sampailah Abimelekh ke menara itu, menyerangnya, dan menerobos sampai ke pintu menara itu untuk membakarnya dengan api. Namun seorang wanita menimpakan sebuah batu kilangan ke atas kepala Abimelekh sehingga memecahkan tengkorak kepalanya. Abimelekh segera memanggil bujang pembawa senjatanya dan berkata kepadanya, “Hunuslah pedangmu dan bunuhlah aku supaya jangan orang berkata tentang aku, “Seorang wanita membunuhnya. ” Lalu bujangnya itu menikam Abimelekh, sehingga mati). 

Cara Tuhan berpikir tidak sama dengan cara manusia berpikir, perempuan yang dianggap derajatnya lebih rendah dibanding pria pada zaman itu, bisa Tuhan pakai untuk mempermalukan musuh-musuh Israel.

Hakim-hakim 4:23-24 (IMB) Demikianlah pada hari itu Elohim merendahkan Yabin, raja Kanaan, di depan bani Israel. Lalu tangan bani Israel semakin kuat menekan Yabin, raja Kanaan, sampai mereka melenyapkan Yabin, raja Kanaan itu.

Hakim-hakim 4:9 (IMB) Ia berkata, “Baiklah, aku akan pergi bersamamu, tetapi kehormatan tidak akan menyertaimu dalam perjalanan ini karena YAHWEH akan menyerahkan Sisera ke dalam tangan seorang wanita. ” Dan Deborah pun bangkit dan pergi bersama Barak ke Kedesh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twenty − 15 =