TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN

TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN

(Penulis : Dessy Maharani – Stand To JESUS)

Tibni dan Omri, dua orang yang menjadi raja Israel disaat yang bersamaan, bagaimana bisa? Bukankah kedengarannya tidak mungkin? Mari kita bahas kejadian tidak biasa ini.

1 Raja-raja 16:16-17 (IMB) Ketika rakyat yang berkemah itu mendengar, dan berkata, “Zimri telah bersekongkol dan telah membunuh raja, ” maka seluruh Israel menobatkan Omri, seorang panglima tentara, menjadi raja atas Israel pada hari itu di perkemahan. Kemudian Omri maju bersama-sama orang Israel dari Gibeton dan mereka mengepung Tirza.

Saat Ela, raja Israel mati terbunuh bersama seluruh anggota keluarga besarnya oleh Zimri panglima pasukannya yang kemudian menjadi raja menggantikan dia, dan memerintah hanya selama 7 hari. Seluruh rakyat yang ada di perkemahan menobatkan Omri menjadi raja Israel, dan Omri mulai menyerang Zimri yang telah melakukan pengkhianatan kepada Ela, raja sebelumnya.

Secara de facto Omri adalah raja Israel yang sah secara hukum karena dia telah dinobatkan sebagai raja sebelum Tibni muncul sebagai penggugat tahta. Faktanya Tibni sendiri baru di dinobatkan sebagai raja setelah Omri dinobatkan, tentunya hak atas tahta lebih berhak didapatkan oleh Omri ketimbang Tibni jika melihat dari fakta yang ada.

Tibni sendiri menurut tradisi Yahudi dan para ahli sejarah adalah saudara dari Zimri, raja Israel yang sebelumnya, itulah sebabnya dia merasa dirinya berhak menggugat tahta karena dia adalah saudara dari raja Zimri.

1 Raja-raja 16:21-22 (IMB) Kemudian umat Israel terbagi menjadi dua, sebagian mengikuti Tibni anak Ginath untuk menjadikannya raja, dan sebagian lagi mengikuti Omri. Tetapi rakyat yang mengikuti Omri lebih kuat daripada rakyat yang mengikuti Tibni anak Ginath. Lalu Tibni mati, dan Omri memerintah.

TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN
Ilustrasi Omri dan Tibni saat muncul secara bersamaan sebagai raja Israel dan rakyat yang masing-masing mendukung salah satu dari mereka

Omri sendiri sekalipun secara de facto merupakan raja yang sah, dia belum dapat memerintah sepenuhnya atas seluruh Israel selama Tibni masih hidup karena kekuasaannya menjadi terbatas. Menurut tradisi Yahudi dan para ahli sejarah, terjadi bentrokan dan peperangan hebat di zaman itu antara pendukung Omri dan pendukung Tibni, dan seperti yang dicatat oleh Bible, rakyat yang memihak Omri jauh lebih kuat dari pada rakyat yang memihak Tibni.

TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN
Ilustrasi Omri, raja Israel
TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN
Ilustrasi Tibni, raja Israel

Dan hasil dari bentrokan dan peperangan hebat itu membuat pihak Omri menang dan Tibni meninggal. Dan setelah kematian Tibni Kerajaan Israel dapat diperintah sepenuhnya oleh Omri. Menurut tradisi Yahudi, Tibni memerintah sebagai raja kedua di Israel selama 5 tahun, dan selama Tibni ada, dia membuat kekuasaan dan pemerintahan Omri atas Israel menjadi terbatas. Perkiraan tahun meninggalnya Tibni oleh para ahli sejarah adalah tahun 880 SM dan menjadi raja di tahun 885 SM (perhitungan tahun sebelum Masehi dihitung secara mundur).

TIBNI DAN OMRI, DUA ORANG YANG MENJADI RAJA ISRAEL DISAAT YANG BERSAMAAN
Ilustrasi bentrokan rakyat yang terjadi di zaman Omri dan Tibni
Ilustrasi peperangan antara Tibni melawan Omri dalam mempertahankan posisi mereka sebagai raja Israel

Setelah kematian Tibni, setengah rakyat Israel yang tadinya memihak Tibni akhirnya menerima Omri sebagai raja Israel dan Omri memerintah selama 12 tahun dan kemudian diteruskan oleh anaknya Ahab. Tibni sendiri menurut tradisi Yahudi tidak memiliki anak yang dapat menjadi penerusnya, sehingga Omri mengambil alih sepenuhnya seluruh pemerintahan setelah kematian Tibni.

1 Raja-raja 16:23-24 (IMB) Pada tahun ketiga puluh satu zaman Asa, raja Yehuda, Omri memerintah atas Israel selama dua belas tahun. Di Tirza ia memerintah selama enam tahun. Ia membeli bukit Samaria dari Semer dengan harga dua talenta perak. Lalu membangun kota di gunung itu, dan menamai kota yang dibangunnya itu Samaria, sesuai dengan nama Semer pemilik bukit itu. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 5 =