Terjemahan Kitab Suci yang digunakan dalam halaman ini adalah Indonesian Modern Bible (IMB)
PASAL 20 : 1 RAJA-RAJA 20:1-34 (IMB)
1 Raja-raja 20:1-34 (IMB) Benhadad, raja Aram, mengumpulkan semua tentaranya; ada tiga puluh dua orang raja bersama-sama dengannya, beserta kuda dan kereta perang; lalu ia maju dan mengepung Samaria serta memeranginya.
Lalu ia mengirim utusan ke kota itu, kepada Ahab, raja Israel, dan berkata kepadanya, “Beginilah Benhadad berpesan:
Emas dan perakmu adalah milikku, istri-istri dan anak-anakmu yang paling elok adalah milikku. ”
Raja Israel menjawab, dan berkata, “Sesuai dengan perkataanmu, ya tuanku raja. Aku dan segala yang aku miliki adalah milikmu. ”
Lalu utusan-utusan itu kembali lagi dan berkata, “Beginilah Benhadad berpesan: Sesungguhnya aku telah menyuruh orang kepadamu untuk mengatakan: Perak dan emasmu, istri-istri juga anak-anakmu harus engkau serahkan kepadaku.
Sebab besok pada waktu seperti ini, aku akan menyuruh pegawai-pegawaiku kepadamu dan mereka akan menggeledah istanamu serta rumah-rumah pegawai-pegawaimu; segala yang mereka lihat dan ingini akan mereka ambil dan mereka bawa. ”
Kemudian raja Israel memanggil semua tua-tua negeri itu dan berkata, “Camkanlah, dan lihatlah orang ini berusaha mencelakakan kita, karena ia telah menyuruh orang kepadaku meminta istri-istriku, anak-anakku, perakku juga emasku dan aku tidak menolak permintaannya. ”
Lalu semua tua-tua dan bangsa itu berkata kepadanya, “Jangan mendengarkannya, atau memenuhinya! ”
Oleh sebab itu ia berkata kepada para utusan Benhadad, “Katakanlah kepada tuanku raja: Semua yang engkau suruhkan kepada hambamu yang pertama akan aku lakukan, tetapi tuntutan yang kedua aku tidak dapat melakukannya. ” Lalu pulanglah utusan-utusan itu dan menyampaikan jawaban itu kepadanya.
Benhadad mengutus orang kepadanya, dan berkata, “Biarlah para ilah menghukum aku, bahkan lebih dari itu, jika rakyat yang mengikut aku masih dapat menggenggam debu dari puing Samaria. ”
Namun raja Israel menjawab, “Katakanlah kepada tuanmu: Janganlah orang yang bersiap perang menyombongkan diri seperti telah memenanginya. ”
Ketika mendengar perkataan itu, maka Benhadad yang sedang minum-minum dengan para raja di pondok, berkata kepada para pegawainya, “Aturlah barisanmu. ” Lalu mereka mengatur barisannya melawan kota itu.
Kemudian datanglah seorang nabi mendekati Ahab, raja Israel, serta berkata, “Beginilah YAHWEH berfirman: Sudahkah kamu melihat semua orang yang jumlahnya sangat besar itu? Bahwasanya aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu pada hari ini supaya kamu tahu bahwa Akulah YAHWEH. ”
Lalu Ahab bertanya, “Dengan bantuan siapa? ” Jawabnya, “Beginilah YAHWEH berfirman: Dengan bantuan orang-orang muda para pengiring kepala daerah. ” Kemudian ia bertanya lagi, “Siapakah yang akan mulai berperang? ” Dan ia menjawab, “Engkau. ”
Kemudian ia menghitung orang-orang muda para pengiring kepala-kepala daerah itu, mereka berjumlah dua ratus tiga puluh dua orang dan sesudah itu ia menghitung seluruh bangsa itu, yaitu seluruh bani Israel berjumlah tujuh ribu orang.
Kemudian mereka keluar pada siang hari, sementara Benhadad minum-minum sampai mabuk di perkemahannya bersama dengan ketiga puluh dua raja yang membantunya.
Maka orang-orang muda, para pengiring kepala-kepala daerah itu maju menyerang lebih dahulu, maka Benhadad menyuruh orang untuk mengintai dan mereka memberitahukan kepadanya katanya, “Ada orang-orang datang dari Samaria. ”
Kemudian ia berkata, “Entah mereka datang dengan maksud damai maupun datang dengan maksud perang, tangkaplah mereka hidup-hidup! ”
Maka keluarlah mereka dari dalam kota itu, yakni orang-orang muda para pengiring kepala-kepala daerah bersama tentara yang mengikuti mereka.
Mereka masing-masing membunuh musuhnya sehingga orang Aram itu melarikan diri dan orang Israel mengejar mereka. Namun Benhadad, raja Aram dapat meluputkan diri dengan kudanya, beserta sejumlah pasukan berkuda.
Raja Israel keluar dan membunuh kuda-kuda dan menghancurkan kereta-kereta perang itu serta mengalahkan orang-orang Aram dengan pembantaian besar-besaran.
Lalu datanglah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya, “Pergilah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkanlah dan pikirkanlah apa yang harus engkau lakukan, karena pada pergantian tahun raja Aram akan datang menyerang engkau. ”
Para pegawai raja Aram berkata kepadanya, “Ilah mereka ialah ilah perbukitan. Oleh karena itu, mereka lebih kuat daripada kita; tetapi jika kita berperang melawan mereka di dataran, kita pasti lebih kuat daripada mereka.
Maka, lakukan hal ini: Singkirkanlah raja-raja itu masing-masing dari kedudukannya, lalu tempatkanlah para gubernur untuk menggantikan mereka.
Engkau harus mengerahkan tentara sejumlah tentara yang gugur dari pihakmu, juga kuda dan kereta sebanyak yang dahulu juga. Marilah kita berperang melawan mereka di dataran, kita pasti lebih kuat daripada mereka. ” Ia mendengarkan usul mereka dan melakukan demikian.
Pada pergantian tahun, Benhadad memanggil orang-orang Aram, lalu maju ke Afek untuk berperang melawan orang Israel.
Orang Israel pun dipanggil dan dibekali, lalu mereka berangkat menghadapi orang Aram. Orang Israel berkemah berhadapan dengan mereka, seperti dua kawanan kambing, namun orang Aram memenuhi daerah itu.
Lalu datanglah abdi Elohim mendekati raja Israel dan berkata, “Beginilah YAHWEH berfirman: Karena orang Aram itu telah berkata: YAHWEH ialah Elohim gunung-gunung dan bukan Elohim lembah, oleh karena itu Aku akan menyerahkan seluruh tentara yang besar itu ke dalam tanganmu supaya kamu mengetahui bahwa Akulah YAHWEH. ”
Maka mereka berkemah berhadap-hadapan selama tujuh hari. Pada hari yang ke tujuh, mulailah pertempuran dan orang-orang Israel menewaskan orang-orang Aram sebanyak seratus ribu orang yang berjalan kaki, dalam satu hari.
Namun sisanya melarikan diri ke Afek, ke kota itu. Tetapi temboknya roboh menimpa dua puluh tujuh ribu orang yang tersisa itu. Sementara itu, Benhadad melarikan diri dan masuk ke dalam kota, lalu bersembunyi di ruang yang paling dalam.
Kemudian hamba-hambanya berkata kepadanya, “Ketahuilah, kami telah mendengar bahwa raja-raja Israel itu adalah raja-raja yang bermurah hati. Marilah kita menaruh kain kabung pada pinggang kita dan tali pada kepala kita, lalu keluar menghadap raja Israel. Mungkin ia akan membiarkan kamu hidup. ”
Maka mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka. Lalu mereka menghadap raja Israel dan berkata, “Hambamu Benhadad berkata: Biarkan aku hidup. ” Ia menjawab, “Apakah ia masih hidup? Ia adalah saudaraku. ”
Orang-orang menganggap hal itu sebagai pertanda baik, maka mereka segera memegang perkataannya itu, lalu berkata, “Saudaramu Benhadad. ” Setelah itu Ahab berkata, “Pergilah, ambillah dia. ” Lalu Benhadad keluar mendapatkannya, kemudian Ahab mengajaknya naik ke atas kereta.
Kata Benhadad kepadanya, “Kota-kota yang diambil ayahku dari ayahmu, akan aku kembalikan. Engkau boleh membuat jalan di Damshik, seperti yang dilakukan ayahku di Samaria. Dan aku akan membiarkan engkau pergi dengan perjanjian. ” Lalu Ahab mengadakan suatu perjanjian dengannya dan membiarkannya pergi.