HUKUM TAURAT VS KASIH KARUNIA (ANUGERAH)

(Penulis : Dessy Ariadna – Stand To JESUS)

Hukum Taurat dan Kasih Karunia (Anugerah), Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, keduanya memiliki perbedaan satu sama lain. Hukum Taurat menuntut perbuatan yang sempurna tanpa salah sedikitpun, sedangkan Kasih Karunia (Anugerah) berkata : orang benar akan hidup oleh iman.

Galatia 3:10 (IMB) Terkutuklah semua orang yang berusaha hidup benar dengan mengandalkan perbuatan hukum Taurat. Karena ada tertulis: “Terkutuklah setiap orang yang tidak melakukan dengan setia semua yang tertulis di dalam Kitab Taurat. ”

Galatia 3:11-14 (IMB) Sekarang sudah jelas bahwa tidak seorang pun dibenarkan di hadapan Elohim karena melakukan hukum Taurat, sebab: “Orang benar akan hidup oleh iman. ” Dan hukum Taurat tidaklah berdasarkan iman, melainkan: “Orang yang melakukannya akan hidup di dalamnya. ” Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang tergantung pada kayu salib, ” supaya di dalam YESUS Kristus berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi, sehingga oleh iman, kita dapat menerima Roh yang telah dijanjikan.

Tidak seorangpun manusia dibenarkan karena melakukan hukum Taurat, karena manusia dibenarkan hanya karena iman. Tidak seorangpun mampu melakukan hukum Taurat dengan sempurna tanpa salah sedikitpun, hanya YESUS yang mampu melakukannya, untuk itulah YESUS datang supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya dibenarkan karena iman percaya kepada-Nya, sehingga manusia tidak lagi bersandar kepada perbuatan dan usahanya melainkan hanya bersandar kepada YESUS dan apa yang sudah Dia lakukan diatas salib.

Seperti Abraham bapa leluhur kita, dia dibenarkan karena iman, sebab jika Abraham dibenarkan karena usaha dan perbuatannya, maka Abraham akan beroleh dasar untuk bermegah dalam perbuatannya dan hal itu tidak berkenan di hadapan Tuhan, sebab barangsiapa mau bermegah hendaklah dia bermegah di dalam Tuhan.

Galatia 3:6-7 (IMB) Sebagaimana Abraham percaya kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran, maka ketahuilah bahwa mereka yang memiliki iman, merekalah anak-anak Abraham.

Roma 4:2-3 (IMB) Sebab jika Abraham telah dibenarkan oleh perbuatan-perbuatannya, maka Ia dapat bermegah, tetapi bukan di hadapan Elohim. Tetapi, apa yang dikatakan Kitab Suci? “Abraham percaya kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan sebagai kebenaran kepadanya. “

Saya tau saudara pasti berkata “tapi di kitab Yakobus dicatat bahwa Abraham juga dibenarkan karena perbuatannya? Apakah Bible kontradiksi?” Jawaban saya adalah Bible sama sekali tidak kontradiksi, kontradiksi hanya ada di dalam pikiran manusia, Bible itu saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Mari kita simak ayatnya :

Yakobus 2:21-23 (IMB) Bukankah Abraham, bapa leluhur kita, dibenarkan oleh karena perbuatannya ketika ia mempersembahkan Ishak, putranya, di atas mezbah? Engkau melihat, bahwa iman bekerja sama dengan perbuatan, dan oleh perbuatan itu, iman disempurnakan. Sudah genaplah bagian Kitab Suci yang mengatakan, “Abraham percaya kepada Elohim dan hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran, ” maka ia disebut, “Sahabat Elohim. “

Ayat ini justru mengkonfirmasi apa yang dikatakan dalam Roma 4:2-3, bukan berarti Bible kontradiksi, justru disini membuktikan bahwa Abraham yang dibenarkan karena iman, justru imannya menghasilkan tindakan yang disebut dengan tindakan iman. Orang yang hidup di dalam kasih karunia (grace) mereka tidak menjadi pasif melainkan aktif. Perhatikan ayat ini baik-baik :

Filipi 2:13 (IMB) Sebab Elohimlah yang mengerjakan di dalam kamu, baik kemauan maupun kemampuan bertindak, untuk menyenangkan Dia.

Jadi orang-orang yang dibenarkan karena iman, iman mereka menghasilkan tindakan, tindakan itu yang disebut tindakan iman. Kasih karunia (grace) mendorong seseorang menjadi lebih giat lagi di dalam Tuhan, sebab dia menyadari bahwa dirinya adalah orang yang sudah diselamatkan, sudah dibenarkan. Roh Kudus tidak akan membiarkan orang-orang yang hidup dibawah kasih karunia (grace) untuk menjadi pribadi-pribadi yang malas, melainkan pribadi-pribadi yang rajin melakukan perbuatan baik, bukan lagi supaya diselamatkan, karena kita memang sudah diselamatkan, perbuatan-perbuatan baik yang kita perbuat adalah buah dari iman dan keselamatan yang sudah kita peroleh oleh karena kasih karunia (grace).

Jadi apa dasar kita bermegah? Apakah karena perbuatan kita? Tidak. Kita bermegah bukan karena perbuatan kita melainkan karena iman di dalam YESUS Kristus.

Roma 3:27-28 (IMB) Jadi, adakah alasan untuk bermegah? Tidak ada! Melalui apa? Melalui perbuatan? Tidak, melainkan melalui iman! Dengan demikian manusia dibenarkan oleh iman, tanpa melakukan hukum Taurat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

one × 2 =