HUBUNGAN MESIAS DAN TABERNAKEL

MESIAS DAN TABERNAKEL

Mesias & Tabernakel

Hubungan atau korelasi Antara Yesus Kristus sebagai Mesias dan Tabernakel berdasarkan Yohanes 14:6
Yohanes 14:6 (TB) Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
Ayat di Yohanes 14:6 dan Tabernakel, meskipun tidak memiliki hubungan langsung yang eksplisit, dapat dipahami dalam konteks yang lebih luas dalam teologi Kristen.
Mari kita telaah masing-masing dan kemudian melihat hubungan keduanya dan kaitannya dengan jaman sekarang
Dalam Yohanes 14:6, Yesus menyatakan bahwa Dia adalah satu-satunya jalan menuju TUHAN Bapa. Ini menekankan eksklusivitas Yesus sebagai mediator antara manusia dan Tuhan. Tiga aspek utama dalam ayat ini adalah:
1. Yesus sebagai Jalan: Menunjukkan bahwa Yesus adalah satu-satunya cara untuk mencapai hubungan yang benar dengan Bapa di sorga. Dia satu-satunya perantara antara manusia dan Tuhan. Tidak ada jalan lain untuk mencapai keselamatan dan persekutuan dengan Bapa di sorga selain melalui Dia.
2. Yesus sebagai Kebenaran: Menunjukkan bahwa Yesus adalah perwujudan dan penyataan kebenaran Tuhan. Dia sumber dan perwujudan kebenaran sejati. Dia mengungkapkan kebenaran tentang Tuhan dan tujuan hidup manusia.
3. Yesus sebagai Sumber Hidup: Menunjukkan bahwa Yesus adalah sumber kehidupan kekal. Dia memberikan hidup yang kekal dan berlimpah. Dia adalah sumber kehidupan rohani yang sejati.

Apa itu TABERNAKEL ?

Tabernakel adalah tempat kudus yang dibangun oleh bangsa Israel sesuai petunjuk TUHAN di padang gurun setelah keluarnya dari Mesir. Ini adalah tempat di mana TUHAN hadir dan berkomunikasi dengan umat-Nya. Tabernakel adalah tempat di mana TUHAN menyatakan kehadiran-Nya di tengah-tengah umat-Nya.
Tabernakel, khususnya Ruang Mahakudus, melambangkan perlunya perantara antara manusia yang berdosa dan TUHAN yang kudus.
Nah Imam Besar inilah yang berperan sebagai perantara ini.
Sistem pengorbanan di Tabernakel menunjukkan perlunya penebusan dosa agar manusia dapat bersekutu dengan TUHAN. Struktur dan perabotan Tabernakel penuh dengan simbolisme yang menunjuk kepada karya penyelamatan TUHAN, yang kemudian dipenuhi dalam pribadi Yesus Kristus.

Hubungan ANTARA YOHANES 14:6 dan TABERNAKEL

Hubungan antara Yohanes 14:6 dan Tabernakel sangat mendalam dan penuh makna simbolis. Tabernakel dalam Perjanjian Lama adalah bayangan dari realitas yang digenapi dalam Yesus Kristus di Perjanjian Baru.
1.] Pintu Tabernakel (Yesus sebagai Jalan):
– Tabernakel memiliki satu pintu masuk: Hanya ada satu pintu yang memungkinkan akses ke Tabernakel, yang mengajarkan bahwa hanya ada satu cara untuk datang ke hadirat TUHAN.
– Yesus sebagai pintu: Yesus dalam Yohanes 10:9 mengatakan, “Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.” Ini paralel dengan Yohanes 14:6 di mana Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Bapa.
2.] Pelataran, Tempat Kudus, dan Tempat Maha Kudus (Yesus sebagai Kebenaran):
– Pelataran: Di pelataran, ada mezbah korban bakaran dan bejana pembasuhan, melambangkan pengorbanan dan penyucian. Yesus adalah korban yang sempurna (Ibrani 10:10) dan yang membersihkan kita dari dosa (1 Yohanes 1:9).
– Tempat Kudus: Di tempat kudus, ada meja roti sajian, kaki dian emas, dan mezbah ukupan, yang melambangkan persekutuan, terang, dan doa. Yesus adalah roti hidup (Yohanes 6:35), terang dunia (Yohanes 8:12), dan perantara doa kita (Roma 8:34).
– Tempat Maha Kudus: Tempat ini hanya dapat dimasuki oleh Imam Besar sekali setahun, yang menunjukkan akses terbatas ke hadirat TUHAN. Melalui Yesus, kita sekarang memiliki akses langsung ke TUHAN (Ibrani 4:14-16).
Salib dan Tabernakel
Bentuk Salib mirip dengan ruangan Tabernakel
3.] Shekinah (Kehadiran TUHAN) dan Kehidupan Kekal (Yesus sebagai Hidup):
– Shekinah: Kehadiran TUHAN yang nyata di Tempat Maha Kudus melambangkan kehidupan dan berkat. Yesus adalah perwujudan penuh kehadiran TUHAN di antara manusia (Yohanes 1:14) , karena seperti yang tertulis dalam Kolose 2:9 juga, “Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allahan.”.
– Kehidupan Kekal: Melalui Yesus, kita menerima kehidupan kekal. Dia adalah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25-26), mengatasi kematian dan memberi kehidupan abadi kepada mereka yang percaya.

HUBUNGAN TEMATIK TABERNAKEL DENGAN YESUS

Ilustrasi Salib dan Tabernakel
Ilustrasi Salib dan Tabernakel

1.] Makna simbolis tabernakel sebagai lambang kehadiran TUHAN.

  • Maka Yesus  sebagai Tabernakel Sejati: Dalam Perjanjian Baru, Yesus dipandang sebagai penggenapan dari Tabernakel. Dia adalah tempat di mana TUHAN menyatakan kehadiran-Nya secara penuh dan sempurna. Ibrani 8:2 menyatakan bahwa Yesus adalah “pelayan dari tempat kudus dan dari kemah sejati, yang didirikan oleh Tuhan dan bukan oleh manusia.”

2.] Makna smbolis tabernakel sebagai Perantara:

  • Tabernakel, khususnya Ruang Mahakudus, melambangkan perlunya perantara antara manusia yang berdosa dan TUHAN yang kudus. Imam Besar berperan sebagai perantara ini.
  • Maka Yesus sebagai Imam Besar Sejati: Yesus juga menggenapi peran Imam Besar. Dia adalah perantara yang sempurna antara manusia dan TUHAN, yang mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang sempurna untuk penebusan dosa manusia (Ibrani 9:11-14).

3. ] Makna simbolis sistem Pengorbanan: Sistem pengorbanan di Tabernakel menunjukkan perlunya penebusan dosa agar manusia dapat bersekutu dengan TUHAN.

  • Maka kematian Yesus di atas kayu salib adalah lambang penyucian dosa umat manusia yang percaya agar dapat kembali serupa dan segambar dengan TUHAN sehingga mampu bersekutu kembali.
  • Gereja sebagai Tubuh Kristus: Gereja, sebagai komunitas orang percaya, dipandang sebagai kelanjutan dari kehadiran TUHAN di dunia. Gereja adalah tempat di mana orang-orang dapat mengalami kehadiran TUHAN dan bersekutu dengan-Nya melalui Yesus Kristus.

TABERNAKEL DI JAMAN SEKARANG

Meskipun tabernakel fisik tidak lagi ada di zaman sekarang, relevansinya tetap kuat dalam konteks pemahaman kita akan Yesus Kristus dan hubungan kita dengan TUHAN. Mari kita lihat bagaimana konsep tabernakel terus bergema dalam iman Kristen saat ini.

1. Yesus sebagai Mediator dan Jalan kepada TUHAN
  • Akses Langsung kepada TUHAN: Dalam Perjanjian Lama, Tabernakel berfungsi sebagai tempat pertemuan antara TUHAN dan manusia, dengan Imam Besar sebagai mediator. Namun, dalam Perjanjian Baru, Yesus Kristus adalah Imam Besar yang sempurna dan satu-satunya mediator antara TUHAN dan manusia (1 Timotius 2:5 , 1 Yohanes 2:1). Orang percaya sekarang memiliki akses langsung kepada TUHAN melalui Yesus, tanpa memerlukan Tabernakel fisik atau sistem imam yang rumit.
  • Doa dan Ibadah umat Kristen: Dengan Yesus sebagai jalan kepada Bapa, umat Kristen sekarang dapat mendekati TUHAN secara langsung melalui doa dan ibadah. Konsep ini tercermin dalam ibadah gereja, di mana orang percaya berkumpul untuk memuji, berdoa, dan menyembah TUHAN secara bersama-sama, tanpa memerlukan struktur Tabernakel fisik.
2. Tubuh Orang Percaya sebagai Bait TUHAN (Bait Roh Kudus)
  • Tabernakel dulu berfungsi sebagai tempat kediaman TUHAN di tengah umat-Nya. Kini, Yesus Kristus, yang adalah Firman yang menjadi manusia (Yohanes 1:14), hadir di antara kita. Dia adalah “kemah TUHAN bersama manusia” (Wahyu 21:3), yang tinggal di dalam hati setiap orang percaya melalui ROH KUDUS.
  • Roh Kudus: Setelah kenaikan Yesus ke surga, Roh Kudus diberikan kepada setiap orang percaya, menjadikan tubuh mereka sebagai bait TUHAN yang hidup (1 Korintus 6:19). Hal ini mengindikasikan bahwa hadirat TUHAN sekarang tinggal dalam setiap orang percaya, bukan dalam sebuah bangunan atau tempat tertentu.
  • Kehidupan Kudus: Karena tubuh orang percaya adalah bait TUHAN, mereka dipanggil untuk hidup dalam kekudusan dan integritas, mencerminkan karakter TUHAN dalam kehidupan sehari-hari.
3. Yesus sebagai Penggenap Ritual dan Simbolisme Tabernakel
  • Pengorbanan Sempurna: Yesus adalah korban sempurna yang menggenapi seluruh sistem pengorbanan di Tabernakel. Tidak diperlukan lagi korban binatang karena pengorbanan Yesus di kayu salib sudah cukup untuk menghapus dosa manusia sekali untuk selamanya (Ibrani 10:10-14).
  • Persekutuan dengan TUHAN: Perabotan di Tabernakel seperti meja roti sajian dan kaki dian emas melambangkan persekutuan dan penerangan dari TUHAN. Dalam Yesus, orang percaya memiliki persekutuan yang terus-menerus dan penerangan rohani melalui firman-Nya (Yohanes 8:12; 1 Yohanes 1:3).
  • Tabernakel adalah tempat di mana umat Israel mempersembahkan korban untuk mendekat kepada TUHAN. Kini, prosesi Perjamuan Kudus juga menjadi sarana persekutuan kita dengan Kristus. Roti dan anggur melambangkan tubuh dan darah Kristus yang dikorbankan bagi kita, memungkinkan kita untuk berpartisipasi dalam karya penebusan-Nya.
4. Peran Gereja
  • Dalam Perjanjian Baru, Paulus menggambarkan gereja sebagai “tubuh Kristus” (1 Korintus 12:27). Setiap orang percaya adalah “batu hidup” yang membangun bait rohani di mana TUHAN berdiam (1 Petrus 2:5). Ini menggantikan fungsi tabernakel sebagai tempat perjumpaan dengan TUHAN.Dalam Perjanjian Baru, Paulus menggambarkan gereja sebagai “tubuh Kristus” (1 Korintus 12:27). Setiap orang percaya adalah “batu hidup”yang membangun bait rohani di mana TUHAN berdiam (1 Petrus 2:5). Ini menggantikan fungsi tabernakel sebagai tempat perjumpaan dengan TUHAN.
  • Komunitas Iman: Gereja sebagai tubuh Kristus berfungsi sebagai komunitas iman yang hidup, di mana orang percaya berkumpul untuk membangun satu sama lain, mempelajari firman Tuhan, dan melayani dunia. Gereja tidak hanya sebuah bangunan fisik tetapi kumpulan orang percaya yang hidup dan bergerak dalam dunia, membawa kehadiran Tuhan ke mana pun mereka pergi.
  • Misi dan Evangelisasi: Seperti Tabernakel yang menunjukkan kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya, gereja dipanggil untuk menjadi terang dunia dan garam bumi, menyebarkan Injil dan membawa orang lain kepada pengenalan akan TUHAN melalui Yesus Kristus (Matius 5:13-16; Matius 28:19-20).
5. Doa sebagai  di dalam Nama Yesus Akses Langsung kepada TUHAN:
  • Tabernakel adalah tempat di mana umat Israel datang untuk berdoa dan mencari wajah TUHAN. Kini, melalui Yesus, kita memiliki akses langsung kepada TUHAN Bapa melalui doa di dalam Nama Anak-Nya yaitu Yesus. Kita tidak lagi memerlukan perantara manusia atau tempat khusus, tetapi dapat berkomunikasi dengan TUHAN kapan saja dan di mana saja.
6. Kehidupan Orang Percaya sebagai Kemah Suci:
  • Dalam 2 Korintus 6:16, Paulus mengingatkan kita bahwa kita adalah “bait TUHAN yang hidup.” Ini berarti bahwa hidup kita harus mencerminkan kekudusan dan kemuliaan TUHAN. Kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran, kasih, dan pengabdian kepada Tuhan, sehingga kehadiran-Nya dapat dinyatakan melalui kita kepada dunia.
7. Yesus sebagai Penggenapan Sistem Persembahan:
  • Sistem persembahan di tabernakel, yang melibatkan korban binatang, adalah bayangan dari pengorbanan Yesus yang sempurna di kayu salib. Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus menghapuskan kebutuhan akan persembahan darah secara terus-menerus. Sebagai gantinya, kita dipanggil untuk mempersembahkan diri kita sebagai “korban hidup” yang berkenan kepada Tuhan (Roma 12:1).
8. Makna Simbolis Tabernakel dalam Kehidupan Kristen:
  • Meskipun tabernakel fisik tidak ada lagi, elemen-elemen simbolisnya tetap relevan bagi orang Kristen. Misalnya, tirai yang memisahkan Ruang Kudus dan Ruang Mahakudus melambangkan pemisahan antara manusia dan Tuhan karena dosa. Namun, ketika Yesus mati di kayu salib, tirai itu terbelah dua (Matius 27:51), menunjukkan bahwa akses kepada Tuhan telah terbuka bagi semua orang melalui pengorbanan Kristus.

Hubungan antara Yohanes 14:6 dan Tabernakel sangat mendalam dan penuh makna simbolis. Hal ini dapat dipahami sebagai bagian dari narasi yang lebih besar tentang bagaimana Tuhan menyatakan diri-Nya dan menyediakan jalan bagi manusia untuk bersekutu dengan-Nya. Tabernakel, sebagai simbol kehadiran Tuhan dan perlunya perantara, menemukan penggenapannya dalam diri Yesus Kristus, yang adalah jalan, kebenaran, dan hidup. Melalui Yesus, orang percaya dapat datang kepada Bapa dan mengalami persekutuan yang sejati dengan-Nya.

Melalui struktur dan ritual Tabernakel juga, Tuhan mengajarkan umat-Nya tentang sifat dosa, kebutuhan akan penebusan, dan cara untuk mendekat kepada-Nya, semua yang digenapi dalam pribadi dan karya Yesus Kristus. Dengan menyatakan bahwa Dia adalah jalan, kebenaran, dan hidup, Yesus menggenapi seluruh makna Tabernakel dan membuka jalan bagi umat manusia untuk bersekutu langsung dengan Tuhan.

Baca artikel berikut nya : https://standtojesus.me/home/hubungan-mesias-dan-tabernakel-part-2/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × 3 =