(Penulis : Dessy Maharani – Stand To JESUS)
Efesus 5:6 (IMB) Janganlah ada seorang pun yang menipu kamu dengan kata-kata kosong, karena hal-hal itulah yang membuat murka Elohim turun ke atas anak-anak durhaka.
Hawa ditipu oleh permainan licik iblis yang datang kepadanya dalam rupa ular, iblis memakai kata-kata manis untuk menjerat Hawa sehingga Hawa tergoda dan melupakan apa yang telah difirmankan oleh Tuhan.
Semenjak Hawa memilih untuk lebih percaya kepada perkataan iblis ketimbang perkataan Tuhan dan memilih memakan buah pohon pengetahuan, sejak saat itulah Hawa dan suaminya Adam jatuh ke dalam dosa. Ketidak percayaan kepada Tuhan adalah awal mula dari segala macam dosa dan pelanggaran.
Kejadian 3:1 (IMB) Adapun ular itu cerdik lebih daripada segala binatang liar di padang yang telah dijadikan oleh YAHWEH Elohim. Dan ia berkata kepada wanita itu, “Benarkah Elohim berfirman bahwa kamu tidak boleh makan dari semua pohon di taman ini? ”
Iblis memutar balikkan apa yang Tuhan katakan, dia sengaja berkata-kata kebalikan dari apa yang Tuhan katakan, agar Hawa memberi respon kepadanya. Padahal Tuhan sendiri berkata :
Kejadian 2:16-17 (IMB) Dan YAHWEH Elohim, memberi perintah kepada manusia dengan berfirman, “Dari segala pohon di taman ini, engkau dengan bebas boleh memakannya, tetapi dari pohon pengetahuan baik dan jahat engkau tidak boleh memakannya, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti akan mati! “
Tuhan tidak pernah melarang Adam dan Hawa memakan semua buah di Taman Eden, Dia hanya melarang mereka memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat. Iblis sengaja memutar balikkan perkataan Tuhan dengan mulut manisnya agar Hawa terlibat percakapan dengannya.
Kejadian 3:2-3 (IMB) Dan wanita itu berkata kepada ular itu, “Kami boleh makan buah dari pohon di taman ini, tetapi tentang buah dari pohon yang ada di tengah-tengah taman itu, Elohim telah berfirman: Kamu tidak boleh memakannya atau menyentuhnya, karena engkau akan mati. “
Hawa mengingat apa yang difirmankan oleh Tuhan, tetapi dia tidak waspada dengan mulut manis iblis dan permainan kata-katanya, Hawa seharusnya menyadari keadaan ganjil ini, bagaimana mungkin seekor hewan bisa berbicara bahasa manusia? Tetapi kepolosan Hawa membuatnya tidak menyadari bahaya yang sedang mengintainya.
Kejadian 3:4-5 (IMB) Namun ular itu berkata kepada wanita itu, “Kamu sekali-kali tidak akan mati, karena Elohim mengetahui bahwa pada saat kamu makan buah itu, matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti Elohim, yaitu mengetahui yang baik dan yang jahat. “
Iblis menjerat Hawa dengan perkataan manisnya “kamu akan menjadi sama dengan Elohim”, jelas ini adalah tipu muslihat yang mengerikan dari permainan kata-kata licik si jahat, untuk apalagi Hawa menjadi serupa dengan Elohim? Sedangkan Tuhan sudah menciptakan manusia segambar dan serupa dengan-Nya?
Kejadian 1:26-27 (IMB) Lalu Elohim berfirman, “Biarlah Kita menjadikan manusia dalam citra dan rupa Kita, dan biarlah mereka berkuasa atas ikan di laut, atas burung di udara, atas ternak, dan atas seluruh bumi, dan atas segala binatang yang merayap di bumi. ” Maka Elohim menciptakan manusia dalam citra-Nya, dalam citra Elohim mereka telah diciptakan laki-laki dan perempuan.
Ketidakwaspadaan Hawa membuatnya jatuh ke dalam perangkap iblis, ini menjadi peringatan bagi kita untuk berhati-hati dengan permainan kata-kata, Hawa memulai interaksi yang tidak seharusnya dia mulai, dia telah membuka celah bagi si jahat untuk menipunya lewat permainan kata-kata.
Kejadian 3:6 (IMB) Wanita itu melihat bahwa pohon itu baik untuk dimakan, dan menarik untuk dilihat, serta menjadikan bijaksana, maka ia memetik buah itu dan memakannya lalu memberikan kepada suaminya yang ada bersama dengan dia, dan suaminya pun memakan buah itu.
Tentunya Hawa bukanlah orang bodoh sampai dia ingin menjadi bijaksana dengan memakan buah pohon pengetahuan. Tuhan YAHWEH tidak pernah menciptakan manusia dengan keadaan bodoh dan idiot. Jika manusia memang bodoh, maka Tuhan tidak akan membawa hewan-hewan kepada Adam untuk melihat bagaimana Adam menamai mereka semua, jika Adam bodoh, Tuhan tentunya tahu bahwa Adam tidak akan pernah bisa memberikan nama bagi hewan-hewan di Taman Eden. Tetapi Tuhan YAHWEH mengetahui bahwa Adam tidak bodoh, dia bijaksana, itulah sebabnya dia bisa memberikan nama kepada semua hewan-hewan yang ada di Taman Eden. Jika Adam saja secerdas itu, tentu Hawa juga pasti secerdas itu, karena Tuhan menciptakan mereka dengan sempurna.
Kejadian 2:19-20 (IMB) Dan YAHWEH Elohim, membentuk dari tanah segala binatang liar di padang dan segala burung di udara, Dia membawanya kepada Adam untuk melihat bagaimana Adam menamainya, dan apa pun nama yang diberikan Adam kepada tiap-tiap makhluk hidup, begitulah nanti nama makhluk itu. Adam menyebutkan nama-nama untuk segala ternak, untuk burung di udara, untuk segala binatang liar di padang; tetapi bagi Adam, ia belum menemukan seorang penolong sebagai pasangannya.
Kesalahan Hawa adalah membuka pintu komunikasi dengan makhluk berwujud reptil yang sebenarnya tidak bisa bicara tetapi malah bisa berbahasa manusia dan berinteraksi dengannya. Tentunya Hawa dan Adam bukan satu dua hari berada di taman Eden, mereka telah lama berada di taman Eden dan sudah melihat berbagai binatang, dan mereka juga pasti tahu tidak mungkin ada binatang yang bisa berbicara bahasa manusia. Tetapi Hawa tetap merespon mahluk yang berbicara kepadanya itu.
Firman Tuhan berkata agar kita tidak membiarkan diri kita dijerat dengan kata-kata kosong, mengapa? Karena permainan kata adalah hal yang mengerikan, lebih baik mundur sebelum terlibat lebih dalam. Hawa membiarkan dirinya dijerat oleh kata-kata manis dan tidak menawan segala pikiran yang ada padanya saat itu dan menaklukkannya kepada firman yang sudah Tuhan ucapkan tentang buah itu, Hawa malah terlibat percakapan semakin dalam dengan iblis dan jatuh ke dalam perangkap si jahat.
2 Korintus 10:5 (IMB) Kami mematahkan tipu daya dan meruntuhkan setiap dalih keangkuhan yang melawan pengenalan akan Elohim. Kami menawan semua pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.
Pikiran adalah medan tempur, dan Hawa tidak menawan pikiran salah yang menyerangnya dan menaklukkan pikiran itu kepada firman yang telah Tuhan ucapkan. Seandainya Hawa tetap bersikeras dengan firman yang telah Tuhan ucapkan dan berhenti berinteraksi dengan iblis, tentunya dia dan Adam tidak akan mengalami hal-hal yang seharusnya tidak mereka alami.