BATASAN PENDETA/PASTOR TERHADAP JEMAAT MENURUT FIRMAN TUHAN

(Penulis : Jennifer Winda – Stand To JESUS)

Berikut adalah batasan pendeta/pastor terhadap jemaat menurut firman Tuhan. Hal ini perlu saya share mengingat ada banyak pendeta/pastor yang kebablasan atau kelewat batas menggunakan jabatannya terhadap jemaat tanpa memperhatikan batasannya menurut firman Tuhan :

1. Pendeta/pastor tidak boleh terlibat terlalu jauh dalam urusan keluarga dan pribadi jemaat

Para imam di Perjanjian Lama tidak diperintahkan oleh Tuhan YAHWEH untuk terlibat terlalu jauh dalam urusan keluarga dan  pribadi dari umat Tuhan. Urusan mereka hanya apa yang ada di dalam Kemah Suci / Bait Suci.

Bahkan nabi Musa dan para nabi di Perjanjian Lama sekali pun tidak terlibat terlalu jauh dalam urusan keluarga dan pribadi dari jemaat Tuhan, karena memang Tuhan YAHWEH tidak pernah memerintahkan para imam dan para nabi untuk melakukan hal itu.

Para rasul di Perjanjian Baru juga menerapkan hal yang sama, mereka fokus kepada pemberitaan injil dan tidak terlibat jauh dalam urusan keluarga jemaat dan pribadi jemaat, mereka hanya mendoakan, menasehati, menegur jika ada yang salah dan tetap fokus pada pemberitaan Injil sebagai yang utama. Bahkan rasul Paulus melarang untuk mencampuri urusan orang lain.

1 Tesalonika 4:11-12 (IMB) Belajarlah untuk hidup tenang dan tidak mencampuri urusan orang lain. Hendaklah kamu masing-masing bekerja mencari nafkah, sebagaimana telah kami perintahkan kepada kamu, supaya kamu dihormati oleh orang luar dan tidak bergantung kepada mereka.

2 Tesalonika 3:11 (IMB) Sebab kami mendengar bahwa ada beberapa orang di antara kamu yang hidupnya bermalas-malasan dan tidak mengerjakan apa pun, melainkan hanya sibuk mencampuri urusan orang lain.

2. Pendeta/pastor tidak boleh menjodohkan jemaat dan memaksa jemaat harus berjodoh dengan si A dan si B, atau pasangan jemaat harus berprofesi A dan B

Dalam Perjanjian Lama para imam dan para nabi hanya menasehati jemaat Tuhan sesuai dengan firman Tuhan bahwa jemaat Tuhan harus mencari pasangan yang memiliki keimanan yang sama dan takut akan Tuhan, bukan dengan penyembah berhala atau orang-orang diluar Tuhan.

Ulangan 7:3-4 (IMB) Janganlah engkau berbesan dengan mereka, anak perempuanmu janganlah engkau berikan kepada anak laki-lakinya dan anak perempuannya janganlah engkau ambil bagi anak laki-lakimu. Sebab mereka akan membuat anak laki-lakimu menyimpang dari pada-Ku, karena mereka beribadah kepada ilah-ilah yang lain, sehingga murka YAHWEH akan bangkit terhadapmu dan Dia akan membinasakan engkau dengan segera.

Tidak pernah ada imam-imam dan nabi-nabi yang memaksa jemaat Tuhan “kamu harus berjodoh dengan si A, si B, atau pasangan kamu nanti profesinya harus nabi, pendeta, tidak boleh profesi ini dan itu, tidak pernah ada satupun imam-imam dan nabi-nabi yang melakukan hal itu di zaman Perjanjian Lama, karena Tuhan memberikan jemaat-Nya kebebasan untuk memilih asalkan orang itu di dalam Tuhan dan benar-benar anak Tuhan. Pendeta/pastor tidak boleh mencampuri urusan siapa yang jadi jodoh jemaat dan apa profesinya, karena Tuhan tidak pernah memerintahkan untuk melakukan hal itu. Batasan pendeta/pastor hanyalah menasehati jemaat seperti apa kriteria pasangan menurut firman Tuhan, bukan ikut campur di dalamnya.

Dalam Perjanjian Baru, para rasul pun termasuk rasul Paulus tidak mencampuri masalah perjodohan jemaat, dia hanya memberi nasehat kepada jemaat tentang pasangan yang seiman dan memberi nasehat-nasehat pernikahan, rasul Paulus dan para rasul lainnya tidak pernah memaksa menjodohkan jemaat Tuhan, mereka memberi kebebasan kepada jemaat Tuhan asal sesuai koridor firman Tuhan. Karena para rasul dan pengajar diutus oleh Tuhan untuk fokus pada pemberitaan Injil.

1 Korintus 2:2 (IMB) Sebab, aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa pun dari antara kamu kecuali YESUS Kristus, yaitu Dia yang telah disalibkan.

2 Korintus 6:14-15 (IMB) Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak beriman. Sebab hubungan apakah yang terdapat di antara kebenaran dan kedurhakaan? Dan persekutuan apakah yang ada di antara terang dengan gelap? Kesepakatan apakah yang terdapat di antara Kristus dengan Belial? Atau bagian apakah yang ada di antara orang beriman dengan yang tidak beriman?

Pendeta/pastor tidak boleh menubuatkan siapa yang menjadi pasangan jemaat ataupun harus apa profesinya, semua itu tergantung iman dari jemaat yang bersangkutan dan urusan orang itu langsung dengan Bapa disorga, tidak ada pendeta/pastor yang berhak memaksa jemaat dalam hal ini, karena itu berkaitan dengan kehidupan pribadinya, para imam, para nabi dan para rasul pun tidak melakukan hal demikian dan Tuhan tidak memerintahkan itu di dalam firman-Nya.

3. Pendeta/pastor hanya boleh mendoakan dan memberi nasehat dan teguran sesuai firman Tuhan kepada jemaat 

Para imam, para nabi dan para rasul hanya mendoakan, memberikan nasehat dan teguran yang sesuai dengan firman Tuhan kepada jemaat, ini juga berlaku bagi para pendeta/pastor. Ikutilah teladan para imam, para nabi dan para rasul dalam berinteraksi dengan jemaat dan memperlakukan jemaat Tuhan, jangan menyalahkan gunakan jabatan untuk mengendalikan jemaat sesuai keinginan pribadi.

1 Samuel 12:23 (IMB) Juga aku, kiranya dijauhkan hal itu dari padaku, yaitu untuk berdosa melawan YAHWEH, dengan berhenti berdoa bagi kamu. Namun aku akan mengajar kamu jalan yang baik dan yang benar.

1 Tesalonika 1:2 (IMB) Kami senantiasa mengucap syukur kepada Elohim karena kamu semua sambil menyebutmu dalam doa-doa kami.

4. Pendeta/pastor tidak boleh memaksakan kehendaknya sendiri kepada jemaat, apalagi jika bertentangan dengan firman Tuhan

Tidak ada satupun para imam, para nabi dan para rasul yang memaksakan kehendaknya kepada jemaat Tuhan, mereka hanya berkata-kata sesuai dengan firman Tuhan, dan tidak melebihi dari batasan itu, tetapi ada saja pendeta/pastor tertentu yang lancang melewati batasan itu dan memaksakan kehendaknya yang sebenarnya tidak sesuai dengan firman Tuhan kepada jemaat dengan berselubungkan “kata Tuhan”, padahal Tuhan sendiri tidak berkata demikian dan Tuhan tidak mungkin bertentangan dengan firman-Nya. Itulah sebabnya jemaat Tuhan harus cerdas dan rajin membaca firman Tuhan supaya bisa membedakan mana perkataan pendeta/pastor yang sesuai dengan firman Tuhan dan mana yang bertentangan dan merupakan kehendak pribadi dari pendeta/pastor itu sendiri.

Ulangan 18:21-22 (IMB) Apabila engkau berkata di dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan mana yang tidak difirmankan YAHWEH? Apabila seorang nabi berkata demi Nama YAHWEH dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak menjadi kenyataan, itulah perkataan yang tidak dikatakan YAHWEH, nabi itu telah berbicara dengan lancang, maka janganlah takut kepadanya. ”

5. Pendeta/pastor tidak boleh mencampuri keuangan jemaat dan apa yang menjadi profesi jemaat

Ada banyak pendeta/pastor yang mencampuri keuangan jemaat dan apa yang menjadi profesi jemaat, padahal Tuhan tidak pernah memerintahkan itu di dalam firman-Nya. Para imam, para nabi di Perjanjian Lama tidak melakukan hal itu, demikian juga para rasul di Perjanjian Baru.

Secara spesifik di Perjanjian Baru para rasul hanya menasehati berdasarkan firman Tuhan bahwa jemaat harus rajin memberi dan memberi pun harus sesuai dengan kerelaan hati bukan dengan paksaan. Tidak ada satupun imam-imam, nabi-nabi dan rasul-rasul yang mencampuri urusan keuangan jemaat dan profesi jemaat.

2 Korintus 9:6-8 (IMB) Ingatlah, siapa yang menabur sedikit, ia akan menuai sedikit, dan siapa yang menabur banyak, ia akan menuai banyak. Biarlah masing-masing memberi sesuai dengan keinginan hatinya, jangan dengan dukacita atau karena terpaksa, sebab Elohim mengasihi orang yang memberi dengan senang hati. Elohim sanggup melimpahkan segala anugerah kepadamu, supaya kamu senantiasa beroleh segala kecukupan dalam segala sesuatu, dan berkelimpahan dalam perbuatan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

14 + 3 =