YUSUF (YOSEF), SUAMI MARIA IBU YESUS

Yusuf atau Yosef adalah suami dari Maria, ibu YESUS Kristus. Dia berprofesi sebagai tukang kayu, dan dia berasal dari keluarga dan keturunan Daud sama seperti Maria istrinya.

1. Kelahiran

Menurut Bible dan tradisi Kristen Yahudi, Yosef atau Yusuf lahir di Betlehem.

2. Keluarga

Yusuf berasal dari keluarga dan keturunan Daud, silsilahnya dapat dilihat di dalam Kitab Matius. Ayahnya bernama Yakub dan kakeknya bernama Matan.

Matius 1:15-16 (IMB) Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, dan Matan memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan Yusuf suami Maria yang melahirkan YESUS yang disebut Kristus.

3. Bertunangan dan Menikah dengan Maria ibu YESUS Kristus

Yusuf bertunangan dengan Maria ibu YESUS dan ternyata sebelum keduanya menikah dan hidup sebagai suami istri, Yusuf mengetahui bahwa Maria tunangannya telah hamil dan dia mencoba untuk menceraikan Maria dengan diam-diam supaya tidak mencemarkan nama baiknya. Yosef (Yusuf) belum mengetahui bahwa Maria masih perawan dan hamil karena Roh Kudus turun ke atasnya. Lalu malaikat Tuhan datang kepada Yusuf memberitahukan semua kebenaran kepadanya.

Matius 1:18-25 (IMB) Kelahiran YESUS Kristus adalah sebagai berikut: Ketika Maria, ibu-Nya, masih bertunangan dengan Yusuf dan belum bersetubuh, ia didapati mengandung dari Roh Kudus. Maka Yusuf tunangannya, selaku seorang yang benar dan tidak ingin mempermalukannya, bermaksud untuk menceraikannya dengan diam-diam. Namun sementara hal itu dipertimbangkannya, tampaklah malaikat TUHAN kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf anak Daud, janganlah takut untuk menerima Maria istrimu, karena yang dikandung di dalam dirinya itu berasal dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan seorang Putra dan engkau akan menamai Dia: YESUS, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka. ” Semua ini terjadi, supaya digenapilah apa yang telah difirmankan oleh TUHAN melalui seorang nabi, yang mengatakan: “Lihatlah, seorang perawan akan mengandung dan melahirkan seorang Putra, dan mereka akan menamai Dia: Immanuel, ” yang artinya: Elohim beserta kita. Lalu Yusuf pun bangun dari tidurnya dan melakukan seperti yang telah diperintahkan malaikat TUHAN kepadanya, dan menerima Maria sebagai istrinya. Yusuf tidak bersetubuh dengannya sampai ia sudah melahirkan Putranya yang sulung, dan ia menamai-Nya YESUS.

4. Kembali ke Bethlehem

Pada waktu itu ada sensus penduduk yang diadakan oleh Kaisar Agustus yang mengharuskan semua orang untuk kembali ke kota asalnya untuk mendaftarkan diri. Yusuf suami Maria harus kembali ke Betlehem tempat asalnya untuk mengikuti sensus penduduk.

Lukas 2:1-5 (IMB) Pada hari-hari itu keluarlah sebuah keputusan dari kaisar Agustus agar seluruh penduduk didaftarkan. Ini adalah pendaftaran pertama yang terjadi ketika Kirenius menjadi gubernur di Siria. Maka semua orang pergi ke kotanya masing-masing untuk mendaftarkan dirinya. Yusuf pun meninggalkan kota Nazareth di Galilea dan pergi ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Bethlehem, sebab ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud, untuk mendaftarkan diri bersama Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.

5. Pelarian Yusuf, Maria dan Bayi YESUS ke Mesir

Raja Herodes memerintahkan tentaranya untuk membunuh semua anak di Betlehem dan wilayah sekitarnya yang berumur dua tahun ke bawah, karena Herodes telah mendengar dari orang-orang Majus bahwa ada seorang Raja yang dilahirkan.

Matius 2:16 (IMB) Ketika Herodes menyadari bahwa dirinya telah diperdaya oleh orang-orang majus itu, ia sangat marah, lalu ia mengirim utusan untuk membunuh semua bayi laki-laki yang ada di Bethlehem dan di seluruh wilayah di sekitarnya, yang berumur dua tahun ke bawah, sesuai dengan kepastian waktu yang ia dapatkan dari orang-orang majus itu.

Malaikat Tuhan datang kepada Yusuf lewat mimpi dan menyuruhnya membawa Maria dan bayi YESUS ke Mesir.

Matius 2:13-15 (IMB) Setelah orang-orang majus itu pergi, malaikat TUHAN menampakkan diri kepada Yusuf melalui mimpi dan berkata, “Bangunlah, bawalah Bayi itu beserta ibu-Nya, larilah ke Mesir, dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes hendak mencari Bayi itu untuk membunuh Dia. ” Maka Yusuf pun bangun, ia membawa Bayi itu beserta ibu-Nya pada malam itu juga, dan menyingkir ke Mesir. Mereka berada di sana sampai kematian Herodes, supaya genaplah apa yang telah difirmankan oleh TUHAN melalui seorang nabi yang mengatakan: “Dari Mesir Aku telah memanggil Putra-Ku. “

6. Kembali ke Israel dan Tinggal di Nazareth

Setelah kematian raja Herodes, malaikat Tuhan datang lagi kepada Yusuf dan memberitahunya untuk kembali ke Israel.

Matius 2:19-23 (IMB) Sesudah Herodes mati, malaikat TUHAN menampakkan diri melalui mimpi kepada Yusuf di Mesir, dan berkata, “Bangunlah, bawalah Bayi itu beserta ibu-Nya, dan pergilah ke negeri Israel, karena mereka yang memburu nyawa Bayi itu sudah mati. ” Maka Yusuf pun bangun, ia membawa Bayi itu beserta ibu-Nya dan kembali ke negeri Israel. Namun setelah mendengar bahwa Arkhelaus memerintah atas Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut untuk pergi ke sana. Dan karena diperingatkan melalui mimpi, ia menyingkir ke wilayah Galilea. Dan setelah tiba, ia tinggal di sebuah kota bernama Nazareth, sehingga genaplah yang difirmankan melalui para nabi, bahwa Dia akan disebut Orang Nazareth.

7. Kehidupan Selanjutnya

Menurut tradisi Kristen Yahudi, Yusuf suami Maria tetap tinggal di Nazareth dan bekerja sebagai tukang kayu hingga akhir hidupnya. Dituliskan dalam tradisi Kristen Yahudi bahwa Yusuf suami Maria sempat kecewa karena YESUS tidak juga menjadi Raja di Israel dan mengusir para penjajah Romawi seperti yang semua orang Israel pikirkan tentang Dia saat itu. Sampai akhirnya Yusuf suami Maria menyadari apa tujuan Mesias datang ke bumi dan dia percaya kepada kepada YESUS.

8. Akhir Hidup Yusuf Suami Maria

Menurut tradisi Kristen Yahudi, Yusuf meninggal di Nazareth dan dimakamkan disana juga.

Referensi :

  • Kitab Injil Matius
  • Kitab Injil Markus
  • Kitab Injil Lukas
  • Kitab Injil Yohanes
  • Kitab Kisah Para Rasul
  • Riwayat Hidup Yosef suami Maria Ibu YESUS berdasarkan tradisi Kristen Yahudi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

three × four =