MENGAPA ORANG KRISTEN MENOLAK MUHAMMAD SEBAGAI NABI???
STANDTOJESUS – Mengapa Kekristenan dan Yudaisme menolak Muhammad sebagai Nabi – (Dikutip dari Penjelasan ELIA MYRON) – Seringkiali diajukan oleh teman-teman Muslim berkaitan dengan “Kenapa sih Kekristenan dan Yudaisme menolak Muhammad sebagai Nabi?”
Mari kita bahas di dalam artikel stand to jesus berikut ini Kenapa Kekristenan dan Yudaisme tidak mengakui Muhammad sebagai Nabi:
1. Salah satu alasannya adalah bahwa Muhammad bukan berasal dari bangsa Israel
Poin ini merupakan dasar yang sangat FUNDAMENTAL menurut isi Bible (Alkitab). Ulangan 18:18 menyatakan bahwa seorang nabi harus berasal dari tengah-tengah bangsa Israel, yang merupakan salah satu dari 12 suku bangsa Israel. Bahkan, Mazmur 137 menegaskan bahwa YAHWEH, yang disembah oleh Abraham, Ishak, dan Yakub, tidak melakukan hal serupa terhadap bangsa-bangsa lain. Dengan kata lain, Tuhan hanya memberikan wahyu-Nya secara langsung melalui perantara para nabi di dalam bangsa Israel, dan bukan dari luar bangsa tersebut.
2. Alasan berikutnya adalah metode pewahyuan YAHWEH kepada para Nabi dalam literasi Yudaisme dan Kekristenan secara umum sepakat bahwa Tuhan berfirman secara langsung kepada para Nabi
Para Nabi berfungsi sebagai penyambung lidah Tuhan dan menyampaikannya kepada umat. Artinya, Tuhan tidak memerlukan perantara untuk menyampaikan Firman dan WAHYU-Nya kepada para Nabi. Tentu saja, pandangan ini berbeda dengan keyakinan umat Muslim, di mana Nabi Muhammad diyakini menerima wahyu dari Tuhan melalui perantara Jibril. Oleh karena itu, perbedaan yang signifikan ini menjadi dasar penolakan status Muhammad sebagai Nabi oleh KeKristenan dan KeYahudian.
3. Alasan yang ketiga ialah mengenai Mesias.
Para Nabi di dalam TAN-AKH (see here) Keyahudian atau keyakinan Yudaisme dengan Perjanjian Lama dalam Alkitab (Bible) Kristen yang kudus sama-sama sepakat bahwa seorang Nabi akan bernubuat mengenai datangnya Mesias yang lahir dari keturunan ABRAHAM, ISHAK dan YAKUB dan secara khusus dari Tunas DAUD. Para Nabi ini tentu saja bernubuat dan juga memberikan keterangan tentang kedatangan Mesias itu yang bagaimana dan seperti apa. Di mana tentu saja mengenai hal ini juga disingguh di dalam Injil Sinoptik. Dalam Lukas 16 ayat 16 berbunyi bahwa hukum Taurat dan kitab para Nabi serta nubuatannya akan berakhir sampai tampilnya Yohanes Pembaptis. Jadi ayat ini memang menegaskan para Nabi akan menubuatkan datangnya Mesias. di mana Hal ini tentu saja berbeda dengan keyakinan teman-teman Muslim. Di dalam keyakinan mereka Nabi Muhammad sama sekali tidak memberikan harapan Mesianik seperti Yudaisme atau bahkan nubuatan Mesianik seperti KeKristenan. Inilah yang membuat bahwa Yudaisme sampai saat ini masih menunggu pembebas atau Mesias mereka. Dan Kekristenan telah kedatangan Mesias mereka 2000 tahun lalu di dalam YESUS SANG KRISTUS (YESHUA HAMASIAKH). Namun hal ini tidak pernah disinggung di dalam keyakinan teman-teman Muslim. di mana ketiadaan nubuatan Mesianik inilah yang menjadi alasan mengapa kami menolak Muhammad sebagai Nabi.
4. Alasan berikutnya adalah persyaratan bahwa seorang Nabi harus diurapi oleh ROH YAHWEH atau ROH KUDUS.
Menurut Bilangan 11 ayat 24 hingga 27, yang merupakan bagian dari TORAH MUSA (see here), suatu ajaran yang dipegang baik oleh Yudaisme maupun Kekristenan, disepakati bahwa seorang Nabi harus dipenuhi oleh VERUA HAKODES (FIRMAN Hakodes) atau ROH KUDUS di dalam berkarya dan menyampaikan FIRMAN TUHAN. Konsep ini berbeda dengan keyakinan umat Muslim, yang tidak mengenal konsep atau teologi ROH KUDUS atau ROH TUHAN yang disebut sebagai RUA HAKODES. Ketiadaan ajaran ini dalam Islam menjadi salah satu alasan mengapa Yudaisme dan Kekristenan menolak mengakui Muhammad sebagai Nabi.
5. Sedangkan alasan yang terakhir adalah Nabi harus menulis Kitab.
Menurut Matius 2 ayat 5 para Nabi haruslah menulis Kitab secara khusus dan terutama mengenai tema besar yaitu kedatangan dan nubuatan Mesianik. Bahkan di dalam literasi Yudaisme mereka mengenali yang disebut dengan NIFIM yang termasuk di dalam TAN-AKH mereka yang berarti kitab para Nabi. Artinya para Nabi haruslah menulis Kitab demikian juga dengan keyakinan Kekristenan. Hal ini berbeda dengan keyakinan teman-teman Muslim, di mana Nabi Muhammad tentu tidak menulis Kitab namun menerima wahyu dari Tuhan yang disampaikan melalui perantaraan Jibril. Sehingga perbedaan yang sangat signifikan ini yang membuat Kekristenan dan Yudaisme menolak Muhammad sebagai Nabi.
Inilah beberapa alasan mendasar mengapa Yudaisme dan Kekristenan menolak mengakui Muhammad sebagai Nabi dalam kerangka keyakinan teologis mereka. Tentu saja, hal ini memiliki pengaruh atau implikasi terhadap substansi pengajaran dalam keyakinan kita masing-masing. Artinya, keyakinan umat Muslim tidak memiliki kesinambungan atau kesamaan substansial dengan ajaran Yudaisme dan Kekristenan dalam berbagai aspek. Oleh karena itu, penting untuk tidak memaksakan klaim teologis masing-masing, melainkan hidup dalam saling pengertian dan penghargaan untuk saling memahami.
Shalom Aleichem! Semoga damai menyertai Anda. Tuhan memberkati dan semoga semangat toleransi senantiasa menguatkan hubungan antar manusia. Salam toleransi untuk Anda juga!