(Penulis : Anne Josephine Tanujaya (Yoanne Tan) – Tim Penulis Stand To Jesus)
Yesaya 43:4 (IMB) Sebab engkau berharga di mata-Ku, engkau dihormati, dan Aku mengasihimu, dan Aku memberikan orang-orang sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti jiwamu.”
Pernahkah kamu merasa dirimu tidak berharga? dirimu bodoh? dirimu tidak mampu? dirimu tidak berguna? dirimu tidak dibutuhkan? dirimu tidak pantas untuk di maafkan? dirimu sangat kotor bahkan merasa tidak layak?
Saya
yakin
semua
dari
kita
pasti
pernah
mengalami
pikiran
dan
asumsi
seperti
itu.
Karena
saya
pun
pernah
ada
di
posisi
tersebut,
terutama
saat
sedang
merasa
kesepian,
down,
depresi,
merasa
tidak
ada
jawaban
dari
apa
yang
didoakan,
putus
harapan,
putus
asa,
atau
tidak
adanya
semangat
hidup.
Saat
menghadapi
kondisi
seperti
itu,
pasti
biasanya
akan
timbul
rasa
tidak
suka
dengan
diri
kita
sendiri
dan
terlebih
tahapan
terparah
mungkin
kamu
pernah
punya
pemikiran
untuk
mengakhiri
hidupmu
dengan
cara
yang
sia-sia.
Namun,
yang
saya
mau
katakan
disini
adalah
bila
pemikiran
seperti
itu
kadang
menghampirimu,
hari
ini
saya
ingin
membagikan
satu-satunya
cara
agar
kamu
dapat
keluar
dan
benar-benar
terbebas
dari
perasaan
dan
pemikiran
negatif
tersebut.
Caranya
adalah
kenalilah
siapa
Tuhan
Elohimmu
yaitu
Tuhan
YESUS
dalam
hidupmu
dan
kenali
jati
dirimu
di
dalam
Kristus.
Mungkin jawaban ini tampak membingungkan, dan muncul berbagai pertanyaan dalam benakmu “ Loh kenapa Tuhan?”
Saya
pernah
membaca
salah
satu
Artikel
yang
sangat
bagus
sekali.
Ada
salah
satu
filsuf
dari
Athena,
Yunani
dan
merupakan
salah
satu
figur
paling
penting
dalam
tradisi
filosofis
Barat.
Beliau
bernama
Sokrates.
Sokrates
mengatakan
“Kenallah
Dirimu“.
Jadi
pada
bagian
ini
saya
mau
menyampaikan
bahwa
mengenal
diri
kita
dalam
kaitan
dengan
posisi
kita
didalam
Kristus.
Pengenalan
akan
diri
merupakan
hal
yang
sangat
penting
sekali.
John
Calvin
term
mengatakan
bahwa
:
”
Pengenalan
akan
diri
ini
berkaitan
dengan
pengenalan
akan
Tuhan.
Dan
pengenalan
akan
Tuhan
ini
berkaitan
dengan
pengenalan
akan
diri.
Ketika
seseorang
mengenal
akan
Tuhan,
dia
mengenal
dirinya
dan
sebaliknya
ketika
seseorang
mengenal
dirinya,
dia
mengenal
Tuhan.
Kedua
pengetahuan
ini
saling
berkaitan.
Pengenalan
diri
seseorang
akan
menentukan
bagaimana
dia
”
berpikir,
bertindak
dan
bertingkah
laku”
Pengenalan
diri
seseorang
menentukan
bagaimana
dia
hidup.
Siapa
diri
kita
akan
menentukan
apa
yang
kita
lakukan.
Jadi siapa jati diri kita dihadapan Tuhan? Mazmur 82:6b (IMB) “dan kamu semua adalah anak-anak Yang Mahatinggi. ” Galatia 4:6 (IMB) “Karena kamu adalah anak, Elohim telah mengutus Roh Putra-Nya ke dalam hatimu, yang berseru, “Abba, Bapa!”
Ya kita jati diri kita adalah sebagai anak-anak Tuhan dan Dia adalah Bapa kita. Kita berharga, kita mulia dan kita sangat dikasihi ! Pada saat saya menulis renungan ini, saya juga teringat salah satu ayat yang terdapat dalam kitab Mazmur 139:13 (IMB) yang mengatakan : “Sebab Engkau telah membentuk buah pinggangku; Engkau merajut aku dalam kandungan ibuku.”
Hanya Tuhan satu-satunya Pribadi yang bisa melihat siapa dirimu sebenarnya. Dialah yang membentuk hidup kamu dan hidup saya. Kamu merasa kurang yakin? Mari kita lihat kisah hidup Musa.
Kalau berbicara tentang Musa, siapa yang tidak mengenal tokoh Alkitab yang legendaris seperti beliau? Di dalam Kitab Keluaran pasal 2-4 pun tercatat bagaimana panggilan Bapa YAHWEH atas Musa. Namun yang sangat amat disayangkan adalah Musa merasa tidak percaya diri bahkan dia tidak mengenali potensi apa yang sebenarnya Tuhan taruhkan dalam hidupnya.
Kalau kita membaca & mendalami kisah panggilan Musa, kita sebagai pembaca pasti merasa greget luar biasa! Saya pun greget sampai geleng-geleng kepala melihat tingkah laku Musa! terlebih pada sikapnya yang bebal, dia kurang yakin dengan Tuhan, seakan membatasi kuasa Tuhan dan kurang yakin akan dirinya sendiri yang telah diutus oleh Tuhan. Sangking Musa tidak percaya akan potensi dalam dirinya, Musa bahkan meminta Tuhan mengutus orang lain setelah Tuhan panjang lebar memberikan janji dan tanda penyertaan-Nya kemudian dikatakan Tuhan “murka” dan atas “kesabaran” Tuhan Ia kemudian juga mengutus Harun yang adalah kakaknya Musa untuk menjadi juru bicara-Nya pada waktu tertentu, karena kita tahu seiring berjalannya waktu, setelah Musa mengenali pribadi Tuhan secara lebih intim lagi, Musa akhirnya mengenali dirinya secara lebih jelas, buktinya setelah Harun meninggal, Musa tetap bisa berbicara di depan bangsa Israel.
Satu kisah lagi nih yang tidak kalah menarik terjadi juga pada diri Gideon. Alkitab pun tercatat dengan jelas di Kitab Hakim-hakim 6 panggilan Tuhan atas Gideon. Saat itu Gideon sedang mengirik gandum di tempat pemerasan anggur, bahkan dikatakan dia mengirik secara tersembunyi karena pada masa itu orang-orang Israel takut pada orang Midian, mereka dijajah oleh orang-orang Midian.
Tapi apakah kalian tahu dalam keadaan Gideon yang masih layaknya orang biasa dan bisa dikatakan belum benar-benar mengenali Tuhan. Malaikat Tuhan menjumpai Gideon secara pribadi dan berkata kepadanya; “Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani” Wow pada saat saya baca itu saya langsung merinding! LIHAT! Gideon mendapatkan sebuah predikat, jabatan yang sangat tidak cocok dengan keadaan dirinya saat itu. Coba kita lihat dan sejenak kita renungkan kisah tersebut, apakah tidak cukup membuktikan bahwa Tuhan jauh mengenali diri kita bahkan Ia bisa melihat potensi kita yang masih belum kita ketahui? Singkat ceritanya, Gideon meminta tanda ke Tuhan dan bahwa memang Tuhan telah mengutus dia, tandapun diberikan dan kita tahu akhir cerita Gideon bahwa Tuhan memberikan kemenangan atas bangsa Israel, orang Midian tunduk kepada orang Israel selama 40 tahun negeri mereka aman dan damai sejahtera.
Setelah
melihat,
membaca
serta
renungkan
kisah
mereka,
saya
teringat
ada
salah
satu
kerabat
dekat
saya,
gak
pernah
bosan-bosannya
mengingatkan
saya,
beliau
berkata:
”
Perkataanmu
adalah
Imanmu”
memang
keliatanya
simple
tapi
kata2
itulah
yang
selalu
terngiang-ngiang
di
telinga
saya
ketika
pemikiran
negatif
itu
berusaha
mencuri
pemikiran
positif
saya.
Karena
jika
kita
terus
menerus
memperkataan
perkataan
negatif,
bagaimana
kita
bisa
berharap
sesuatu
yang
positif
itu
akan
terjadi
dalam
hidup
kita?
Maka
dari
itu,
saya
tidak
pernah
membiarkan
pemikiran
negatif
itu
menguasai
diri
saya.
So, yang kamu perlu ketahui dan ingat: “Hal terindah saat kamu mengenali Tuhan YESUS dalam hidupmu adalah Dia PASTI akan menolong kamu juga untuk mengenali siapa dirimu, apa potensi yang sebenarnya terpendam dalam dirimu yang dirimu sendiri tidak mampu untuk melihatnya tetapi Tuhan bisa melihatnya.”
Saya
yakin
teramat
yakin
dari
kita
tentu
memiliki
panggilan
dan
tujuan
mulia
dari
Tuhan,
semua
dari
kita
tanpa
terkecuali.
Tetapi
inilah
keputusanmu
apakah
kamu
bersedia
melangkah
maju
dan
membuka
dirimu
untuk
Tuhan
ataukah
tidak?
Life
is
a
choice,
right?
Saya
berharap
setelah
membaca
renungan
ini,
kita
mulai
berdoa
dan
minta
tuntunan
Roh
Kudus
untuk
menolong
kita
lebih
dalam
lagi
mengenali
pribadi-Nya,
dan
mintalah
Tuhan
menolong
kita
untuk
mengenali
diri
kita
sendiri,
apa
sih
yang
sebenarnya
Tuhan
inginkan
dalam
hidup
kita
secara
pribadi.
Berilah dirimu untuk diajar, dididik dan dibentuk. Rancangan Tuhan itu selalu yang terbaik, sekalipun saat ini kamu tidak mengerti atau tidak mampu untuk melihat, tetapi jangan pernah menilai dengan menggunakan kaca mata manusia tapi lihatlah dari kaca mata Tuhan. Suatu hari kamu pasti akan menyadari betapa hebat-Nya kuasa Tuhan bekerja dalam dirimu. Jangan batasi kuasa-Nya yang bekerja dalam hidupmu, jangan keraskan hatimu, jangan biarkan iblis mendakwa hidupmu!