(By : Anne Josephine Tanujaya – Tim Penulis Stand To Jesus)
“Tetaplah berdoa” – 1 Tesalonika 5:17 (TB)
SHALOM SAUDARAKU YANG TERKASIH. Ada sukacita hari ini? saya percaya jika saudara mengklik website ini dan membaca renungan ini, bukanlah suatu “kebetulan” tapi Tuhan sendirilah yang menggerakan hati saudara, karena Tuhan rindu ingin melawat hidup saudara secara langsung. Ada AMEN? Percayalah saudara, di dalam Tuhan tidak ada yang namanya kebetulan, semua adalah rencana Tuhan. Maka dari itu bersiaplah untuk terima berkat daripada Tuhan melalui Firman-Nya! dan izinkanlah saya untuk membagikan kabar sukacita, kesaksian dan perjalanan iman saya bersama dengan Tuhan kepada saudara melalui renungan ini.
Saudara, jikalau kita melihat ayat diatas adalah ayat terpendek dalam Alkitab. Kata-katanya jelas, sederhana dan mudah dipahami maksudnya. Dalam pelaksanaannya pun sebenarnya sangat simple ,tidak butuh biaya banyak & tidak rumit. Akan tetapi, apakah semudah itukah mempraktikannya dalam kehidupan kita sehari-hari? itu yang jadi perenungan bagi saudara dan saya. Tatkala kalau kita disuruh berdoa, banyak hal yang menghalangi. Banyak ketakutan dalam hati saudara, entah karena saudara merasa tidak layak dihadapan-Nya, merasa malu karena setiap kali saudara berbuat dosa atau di perhadapkan dengan suatu masalah, saudara baru datang kepada Tuhan, atau mungkin saudara merasa tidak pandai berdoa. Tetapi, ketahulilah saudara. Tuhan itu maha pendengar dan setia. meskipun kita tidak setia, tapi DIA tetap setia menunggu saudara dan saya untuk menghampiriNya melalui “DOA”.
Berdoa merupakan keharusan bagi setiap orang percaya. Ada yang mengatakan bahwa banyak berdoa, banyak berkat. Sedikit berdoa, sedikit berkat, tidak berdoa tidak ada berkat. Kita berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa. Itu sebabnya, jikalau ada yang bertanya “Mengapa harus berdoa?” saya mau katakan, bahwa DOA adalah ” nafas kehidupan.” Ada begitu banyak orang menjadi mati secara rohani ketika tidak pernah lagi berdoa dan tidak lagi berkomunikasi dengan Tuhan. Orang tersebut pun menjadi kehilangan jati dirinya. Dengan berdoa, komunikasi dengan Tuhan akan tetap terjaga sehingga dalam setiap keadaan yang terjadi kita dapat mengerti dan memahami arti daripada keadaan itu yang adalah dalam lingkup rencana Tuhan.
Pernahkah saudara merasa, sehari saja tidak berdoa, baca dan renungkan firman Tuhan hati rasanya kosong? sepi? Yup! itu juga yang pernah saya rasakan. Sedikit sharing, jika saya boleh tarik kembali hidup saya beberapa tahun lalu, ketika saya masih tinggal di dalam dosa, di dalam kehidupan saya yang lama. Saya merasa biasa saja, kalau saya tidak berdoa, jangankan untuk baca membaca firman Tuhan, berdoa pun saya enggan untuk melakukan karena saya terlalu asik dengan dunia saya sendiri, pada saat itu saya benar-benar tidak merasakan apapun. Saya terlihat happy-happy aja tanpa Tuhan, ya nothing happend aja gitu. Akan tetapi, saya merasakan sesuatu yang ” berbeda” dan merasa “kehilangan” ketika saya memutuskan untuk menanggalkan kehidupan saya yang lama dan kembali percaya sepenuhnya kepada Tuhan. Saya hidup di dalam-Nya! Setelah saya lihat kembali sekarang, kehidupan saya yang lama teramat buruk sekali. Bisa dibilang, pada saat itu saya datang ke Tuhan hanya pada saat saya “butuh” pertolongan, tetapi ketika Dia sudah memberi pertolongan, saya lupa. Saya lupa berterima kasih, saya lupa bersyukur. Berulang-ulang kali saya seperti itu, sampai suatu saat, Tuhan menegur saya dengan sangat amat keras, yaitu Tuhan memutuskan hubungan saya dengan orang yang saya sangat cintai. Hubungan pertemanan saya pun dengan orang-orang terdekat saya dan orang tua pun menjadi tidak baik. Tidak hanya itu, Tuhan menegur saya melalui pendidikan saya disaat saya masih berkuliah. Banyak gesekan, banyak masalah bertubi-tubi yang saya alami. Disaat itulah, hidup saya berputar 180 derajat. Dimana saya merasa, kehilangan yang begitu hebatnya. Semuanya hancur berantakan berkeping-keping. Hati saya rasanya sakit sekali, dada pun rasanya sesak ketika saya melihat keadaan di depan mata tidak sedang baik-baik saja, oleh karena keegoisan saya, kehidupan saya yang sembrono terlebih mengacuhkan keberadaan Tuhan.
Dan pada saat itu, saya ingat sekali ada seseorang, kerabat dekat saya yang menegur serta mengingatkan untuk saya untuk “BERDOA.” Hanya cuma 1 kata saja “berdoa” , saat saya mendengar kata itu, saya langsung menangis sejadi-jadinya. Saya tersadar bahwa apa yang saya lakukan, sudah saya tuai. Jujur, pada saat itu saya malu sekali untuk datang kepada Tuhan. Saya merasa jijik dengan diri saya sendiri. Saya merasa tidak layak! Tapi entah mengapa, disaat itu saya mendengar ada suara yang sangat lembut yang berkata di hati saya “Mari datanglah, anak-Ku.” Kemudian, saya tersungkur, berlutut berdoa di hadapan Tuhan, saya menangis, saya berseru kepada Tuhan, saya minta ampun kepadaNya. Hanya beberapa kata yang mampu saya ucapkan di bibir saya,
”
Tuhan,
inilah
Aku..
“
“Apakah
Engkau
mau
mengampuni
segala
dosaku?
“Apakah
aku
masih
layak
disebut
anak-Mu?”
“Aku
malu
Tuhan,
aku
malu..”
Disaat
itulah
titik
terendah
dalam
hidup
saya,
di
saat
itulah,
saya
memutuskan
untuk
kembali
percaya
kepada
Tuhan,
yang
rasanya
kalau
tanpa
pertolongan
Tuhan
mungkin
saya
tidak
kuat.
Saya
tanpa
Tuhan
bukanlah
apa-apa!
Tuhan
yang
mengubahkan
hidup
saya
perlahan-lahan.
Saya
perlahan-lahan
pun
mulai
bangkit
dari
keterpurukan.
Tapi
bukan
serta
merta,
setelah
saya
kembali
mau
ikut
Tuhan,
masalah
saya
selesai
begitu
saja?
Oh
tentu
tidak
saudaraku!
Justru
saya
merasa
ada
banyak
masalah
yang
saya
akan
hadapi
di
depan,
tapi,
semua
itu,
tidak
membuat
saya
takut
dan
gentar
karena
saya
percaya,
saya
tidak
menghadapinya
seorang
sendiri,
saya
bersama
dengan
Tuhan
melewati
pelbagai
cobaan
di
dalam
hidup
saya.
YES!!
Saya
seperti
lahir
baru
dan
seakan
dikasih
kekuatan
yang
lebih
dari
Tuhan.
Oh,
thanks
God!
God
is
Good!
YESUS
ku
luar
biasa!
Saat
saya
berkomitmen
untuk
memperbaiki
hubungan
saya
dengan
Tuhan
dengan
konsisten,
secara
perlahan
pula,
saya
melihat
bagaimana
Tuhan
bekerja
di
dalam
hidup
saya,
saya
dibuat
takjub
oleh
karena
perbuatan
tangan-Nya!
Hubungan
pertemanan
saya
dan
orang
tua
juga
semakin
membaik.
Tuhan
pulihkan
hubungan
baik
saya
dengan
mereka.
Dan
kini,
Tuhan
ubahkan
hidup
saya
sepenuhnya.
Saya
selalu
dan
sangat
rindu
untuk
menjadi
perpanjang
tangan-Nya
untuk
menjadi
berkat
bagi
orang
lain
yang
mengenal
maupun
yang
tidak
mengenal
saya.
Melalui
DOAlah,
hidup
saya
diubahkan.
TUHAN
pulihkan
hidup
saya
yang
semula
keras
hati
,
tapi
Tuhan
mampu
dan
sanggup
melembutkan
hati
saya.
Jadi
jika
saya
boleh
ada
dan
bisa
membagikan
kesaksian
hidup
saya
kepada
saudara
sekarang,
itu
semua
karena
kemurahan
Tuhan.
It’s
only
by
HIS
GRACE!
Bukan
karena
kuat,
gagah
dan
hebatnya
saya
tapi
itu
semua
oleh
karena
Tuhan
Yesus
yang
sangat
teramat
mengasihi
saya.
Saudaraku, percayalah! Tuhan mendengar doamu. Tuhan mendengar seruan hatimu! Tuhan melihat hatimu! Tuhan tidak pernah bosan untuk mendengar doamu meskipun saudara berdoa berulang-ulang kali. Sebab YESUS adalah sumber jawaban. Jangan pernah berhenti berdoa, sampai sesuatu terjadi, TETAPLAH BERDOA! Jangan karena keadaan, kita jadi enggan untuk berdoa. Datanglah pada-Nya! ‘Sebab kunci jawaban DOA adalah Iman, dengan Iman kita mempercayai bahwa Tuhan telah menjawab doa kita. Jangan percaya, jikalau ada seorang berkata ; ” Doamu tidak di jawab Tuhan.. !!!”
Dengar saudaraku, DOA yang pernah saudara panjatkan, bahkan berpuluh-puluh tahun yang lalu atau beberapa bulan atau beberapa hari yang lalu. Tuhan sedang menunggu waktu yang tepat untuk menggenapi-Nya. Karena Firman berkata : ” Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasa-Nya (Yakobus 5:16b)
PERCAYALAH DOAMU SUDAH DIJAWAB OLEH TUHAN DAN MENUNGGU WAKTU PENGGENAPAN-NYA.
Message
from
God
:
”
Jikalau
kamu
tinggal
di
dalam
Aku
dan
firman-Ku
tinggal
di
dalam
kamu,
mintalah
apa
saja
yang
kamu
kehendaki,
dan
kamu
akan
menerimanya”.
–
Yohanes
15:7
JESUS Bless Us!