(By : Dessy Maharani – Tim Penulis Stand To Jesus)
Hakim-hakim 16:4 (IMB) Sesudah itu ia jatuh cinta kepada seorang wanita dari lembah Sorek, namanya Delilah.
Jatuh cinta pasti berjuta rasanya. Setiap orang yang jatuh cinta pasti merasakan kebahagiaan dalam hatinya. Namun, seringkali pada orang tertentu jatuh cinta yang dia rasakan dapat menjadi boomerang bagi dirinya sendiri. Ada orang-orang yang telah jatuh cinta bukan dengan orang yang tepat dan berasal dari Tuhan dan berujung perasaan itu menyesatkan dan membutakan diri mereka sendiri.
Buktinya ada begitu banyak orang yang bahkan rela meninggalkan keluarganya, mengorbankan keluarganya bahkan meninggalkan dan mengorbankan Tuhan hanya karena orang yang menurut mereka cinta sejatinya padahal bukan sama sekali.
Sejatinya pasangan yang benar-benar berasal dari Tuhan sendiri, tidak akan mungkin membuat kita menjauh dari Tuhan bahkan meninggalkan Tuhan, tidak mungkin pasangan yang berasal dari Tuhan membuat kita berperilaku buruk bahkan sampai merugikan dan mengorbankan keluarga dan juga orang lain, bahkan diri sendiri.
Pasangan yang berasal dari Tuhan pasti akan membawa kita lebih dekat dengan Tuhan, membuat kita menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, bukan tambah buruk. Berhubungan dengannya tidak akan membuat kita menjauh dari keluarga kita sendiri apalagi sampai membuat kita merugikan keluarga, diri sendiri dan orang lain hanya demi kepentingannya.
Tapi seringkali perasaan dan kedagingan yang tidak mampu dikendalikan membuat orang-orang tertentu menjadi buta dan tidak melihat kebenaran ini. Bahkan teguran yang baik dari Tuhan dan orang lain yang diutus oleh Tuhanpun akan dianggapnya sebagai hal yang buruk karena mengancam hubungannya butanya dengan orang yang sudah dianggapnya cinta sejatinya.
Lantas bagaimana? Kebanyakan penyesalan akan datang kepada orang-orang demikian saat diakhir. Ketika mereka menyadari bahwa mereka sudah kehilangan segalanya demi orang yang salah, disitulah mereka akan merasakan penyesalan yang bisa dibilang sudah terlambat.
Dalam hubungan percintaan akal sehat kita haruslah tetap jalan, jangan izinkan kedagingan kita menutup akal sehat kita. Tetapkan dalam hatimu bahwa Tuhan harus ikut campur dalam segala aspek hidupmu termasuk hubungan yang sedang kamu jalani. Jangan memaksakan sesuatu yang sudah jelas tampak bahwa itu tidak baik hanya karena alasan perasaan, biarkan Tuhan memegang kendali dalam hidupmu dan biarkan Dia mengambil alih semuanya. Jangan menolak suara Tuhan dan suara teguran dari orang lain yang Tuhan utus demi kebaikan kita.
Kalau kamu sudah tahu pasanganmu saat ini hanya membawa dampak buruk dalam hidupmu dan bukan membuatmu tambah baik terutama dalam segi perilaku malah membuatmu melakukan hal-hal yang tidak baik hanya karena dia. Untuk apa masih mempertahankan hubungan yang demikian? Akhirilah hubungan itu sebelum melangkah lebih jauh hingga ke jenjang pernikahan, jangan menjebak dirimu sendiri dalam perangkap iblis.
Ingatlah kepada kisah tragis hidup Simson yang jatuh cinta pada Delilah, kejatuhan utama Simson adalah akibat dia lebih mendengar suara kedagingannya ketimbang suara Tuhan, lebih taat kepada suara Delilah ketimbang suara Tuhan. Jadikan itu pelajaran supaya kamu jangan jatuh ke dalam perangkap iblis seperti yang terjadi pada Simson (Hakim-hakim 16:4-20).
Yeremia 2:25 (IMB) Jagalah kakimu dari tidak memakai sepatu, dan tenggorokanmu dari kehausan; tetapi engkau berkata, “Itu tidak ada gunanya! Tidak! Sebab aku cinta orang asing, dan aku akan mengikuti mereka.”